Semuanya sia-sia!
kamu seperti sekuntum bunga,
begitu indah dan indah dan murni;
aku memandang kamu, dan melankolis
merayap ke dalam jantung hatiku.
Semua kecenderungan
dari hati ke hati,
Oh, betapa anehnya hal itu
menciptakan rasa sakit!
Bagaimana aku harus melarikan diri?
Pindah ke hutan?
Semuanya sia-sia!
Mahkota kehidupan,
kebahagiaan tanpa istirahat,
aku hanya mencintaimu!
Ya, saya mengharapkanmu siang dan malam, Â
aku tidak ingin membuang waktu;
Kakiku jadi kurus, tinggal tulang
Itu karena aku mencintaimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H