Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menara Tua

24 Februari 2021   20:59 Diperbarui: 24 Februari 2021   21:17 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokpri_ Kraton Jogjakarta

Menara Tua
Sejak matahari pertama kali bersinar
Menara tua telah banyak menurun,
Di sana, di bawah bayanganmu, istirahatlah
Semua manusia apapun, tidak dianiaya;
Tuli terhadap semua yang mungkin dikatakan,
Tidur sampai hari penghakiman
Atau dari tidur yang tenang dan lama
Beberapa orang tidak bangun lagi untuk menangis;
Beberapa lainnya dengan ketakutan dan kecemasan

Selamat tinggal, Menara tua, tinggi, dan kokoh kuat;
Dan kamu pasti tinggal di akan lama;
Seperti jiwa ragamu, lurus, berbudi luhur
Mengungkap banyak hal itu menjadi misteri.
Kekuatan memberitahu apa telah kamu dengar,
Menandai dimana air bertemu dengan daratan.
Air laut pasang, begitu lembut seperti bunyi tangisan,
Suara itu unik tapi membuat telingamu tertidur;
Tidak ada lagi yang perlu ditebak,
Akhirnya kamu melihat bahwa rasa kesepian
memiliki kekuatan yang luar bisa,
dapat membantu perasaan terlukamu hingga saat ini**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun