Dan kedokteran telah menemukan bahwa suatu penyakit dapat datang dari keberadaan dua prinsip yang berlawanan dalam tubuh, begitu bermusuhan. Menyembuhkan, ini berarti menanamkan cinta dan harmoni dalam konflik tersebut.
Demikian pula musik mencari harmoni (misalnya antara tinggi dan rendah) musik adalah sejenis cinta "musik juga untuk harmoni dan ritme, ilmu gerak dalam cinta. "
Bahkan bencana alam (banjir, embun beku, epidemi...) berasal dari "gangguan dalam gerakan cinta yang menghubungkan semua elemen ini."
Jadi dengan Eryximachus menunjukkan "kelipatan, atau lebih tepatnya kekuatan cinta universal yang luar biasa, pemersatu universal."
Aristophanes sedang mencari bagiannya tentang asal mula cinta: apa yang kamu suka? Di manakah perasaan yang mendorong kita untuk bersatu dengan orang lain? Dia biasa menjawab pertanyaan ini sebagai mitos, yang masih terkenal sebagai "mitos Aristophanes".
Awalnya, laki-laki berkelamin dua, baik laki-laki maupun perempuan, dan berbentuk seperti bola, yang digerakkan dengan cara berguling, berguling dengan sendirinya. Ambisi mereka membuat mereka ingin menjadi sederajat dengan para dewa. Zeus menghukum mereka karena keberanian mereka, bukan dengan membunuh tetapi dengan melemahkan: dia memotong masing-masing menjadi dua bagian, satu pria dan satu wanita.
Tetapi semua orang, menyesali kesatuan asli, mencari setengahnya dan ingin bergabung:
"Rangkullah, terjalin satu sama lain, dari menjadi panas, mereka kelaparan dan kelambanan karena mereka tidak melakukan apapun tanpa satu sama lain."
Zeus merasa kasihan, menempatkan seks mereka sehingga ada kenikmatan ketika mereka berkumpul, mengetahui rasa kenyang itu, itu "mungkin membawa mereka untuk berhenti dan beralih ke tindakan dan pusat-pusat minat keberadaan"
Oleh karena itu definisi cinta: "menyatukan kodrat lama kita, dia mencoba melakukan salah satu dari dua orang dan menyembuhkan kodrat manusia."
Mitos inilah yang mengarah pada konsepsi cinta sebagai pencarian setengahnya atau sebagai keinginan untuk merasakannya, "ketika seseorang menemukan separuh sempurna dari dirinya, mereka hanya terperangah, terpukul oleh perasaan persahabatan dan cinta, rasa keakraban, dan mereka tidak mengakui keberadaan, boleh dikatakan, terlepas dari satu sama lain, bahkan untuk sesaat "
