Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takdirmu

18 Januari 2021   16:21 Diperbarui: 18 Januari 2021   16:25 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Takdirmu

Hari ini dingin, dan gelap, dan suram.
Hujan turun, dan angin tidak pernah lelah;
Pohon pinus menempel di dinding yang bergelombang,
Tetapi di setiap embusan daun-daun yang mati berguguran,
Dan hari itu gelap dan suram.

Hidup kita terjebak dalm dingin, gelap, dan suram;
Hujan turun, dan angin tidak pernah lelah;
Pikiranku masih melekat pada masa Lalu yang membara,
Tapi harapan mu telah jatuh dalam ledakan rindu,
Kini hanya tersisa hari-hari dingin, gelap dan suram.

Dan hati yang sedih! dan berhenti mengulang waktu;
Di balik awan bintang bulan masih bersinar;
Takdirmu adalah nasib yang sama menimpa umat manusia, Dalam
setiap kehidupan harus ada hujan harus turun,dan cahaya terang,
Kita semua menerima takdir alam sebagai "kemenjadian".

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun