Bulan dan bintang adalah metafora cahaya kecil atau sehebat apapun penderitaan manusia pada akhirnya selalu ada jalan kecil atau pintu kecil menghasilkan harapan baru.
Manusia hidup harus memiliki harapan apapun dan tidak boleh putus asa. Matahari, bulan dan bintang adalah abadi, sama dengan anasir lainnya. Mereka adalah symbol sesuatu yang tak berubah, yang abadi (ada begitu saja sebagai Guru manusia)
Ansir air. Air bersifat abadi, dan tak dapat dibinasakan. Di atas manusia (air awan), di bawah manusia (tanah ada air) dan dalam manusia adalah berasal dari air (sperma); sifat air adalah lentur, Â dan membentuk sungai tidak pernah lurus untuk mengalir sampai kelaut.
Air dari mata sumber bisanya jernih, terus melangalir ke hilir bergerak kotor sampai berjumpa dengan persilangan aliran lainnya menyatu membesar menju ke laut.
Manusia adalah perjalanan penderitaan;(lihat metafora kehidupan Bima mencari Air Purwita sari); tetapi yakinlah pada akhirnya dengan hidup dengan sebagai makluk sosial, bagian dari kosmos pada akhirnya akan mengalami perubahan bentuk, dalam ruang dan waktu.
Janganlah mudah menilai orang lain atau apapun dalam kategori-kategori, tetapi semua ini adalah "kesementaraan dan kemenjadian semata-mata, hiduplah dalam toleransi dalam hal apapun, dan berdamailah dengan air kehidupan; semoga demikian, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H