Kajian etnografi Budaya Membaca di Indonesia
Apakah ada budaya membaca sebagai tradisi di Indonesia?; pada hampir semua lapisan masyarakat secara keseluruhan; sulit memang memahaminya;
Kajian etnografi Budaya membaca ini adalah  pengalaman saya dan temen membeli barang bekas, khususnya yang memerlukan barang elektronik, atau kenderan bekas di wilayah Jabodetabek (6 tahun] lalu, bisa menjawab kondisi hal ini walaupun tidak bisa mewakili secara keseluruhan. Namun ada kecenderungan atau semacam sillogisme umum membuat hipotesis pada Budaya Membaca di Indonesia sudah baik atau belum;
Berikut ini adalah 1200 sampel, dan 1.000 sampel  sebagai berikut:
Ketika membeli barang bekas elektonik, atau kenderan bekas, maka yang menjadi petunjuk adalah dapat diukur dan ditelusuri dari manual book. Selalu ada empat [4] kemungkinan pada saat membeli barang pada petunjuk bukti manual book:
[A] manual book hilang. Bisanya selalu kita tanya buku manualnya mana bapak/ibu; selalu dijawab hilang, dan tidak tahu kemana, lagi pula tidak penting katanya karena orang bengkel atau montir, atau toko elektoniknya sudah tahu kalau mau di bawa perbaiki; maka membaca adalah tidak penting bagi mereka pada kelompok ini;
[B] manual  book ada dan rapi seperti baru; saya tanya mengapa buku manual book rapi dan seperti baru; rata-rata jawabanya adalah tidak pernah dibaca sejak beli, dan disimpan saja dilemari kamar, dengan ekspresi bangga, dan polos tanpa ada rasa kontemplasi;
[C] manual  book ada tetapi jorok, kotor atau kena air terendam; saya tanya bukunya kenapa kotor banyak lumpur dan tanah, jawabnya kurang lebih sama dengan  umum; iya bukunya tidak penting, yang penting barangnya masih bagus. Jorok bukan karena dibaca tetapi karena tidak di anggap penting;
[D] manual  book ada dan Nampak dibaca dipelajari atau dipahami terlihat beberapa halaman di stabilo, atau digaris pakai pensil disamping tulisan manual book; dan dikatakan manual book adalah penting, dan perlu supaya tahu cara perawatan kenderaan tersebut dan potensi apa yang harus dirawat diperbaiki;
Simpulanya adalah minat baca di Indonesia masih rendah, dengan memperlihatkan manual book hilang 80%; manual  book ada dan rapi seperti baru 10%; manual  book ada tetapi jorok, kotor atau kena air terendam 8%; dan manual  book ada dan Nampak dibaca dipelajari 3%;