Tak Akan Lari Gunung di Kejar
Satu-Satunya  cinta, tak akan lari gunung di kejar;  aku mohon
Keluar dari lubang pahit dalam hatiku, mencarimu, tak akan lari gunung di kejar; Â
Dengan langit-langit kelam di pantai yang suram, Â gelap, tanpa harapan, tetapi kamu tahu tak akan lari gunung di kejar; Â
Hanya dihuni oleh penistaan dan ketakutan, kecemburuan; tak akan lari gunung di kejar; Â
Selama enam ribu tahun matahari yang dingin mengapung di atas kepalamu, mencari aku dalam takdir kita bersama, Â tak akan lari gunung di kejar; Â
Hidupmu selama windu lebih banyak kegelapan, kesepian,kesendirian, tapi tak akan lari gunung di kejar; Â
Tidak ada bau busuk sungai Ciliwung, Cisadane lebih suram dan lebih banyak dibandingkan penderitaanmu, tapi tak akan lari gunung di kejar, Â
Mimpimu tiap malam digigit binatang buas  ular singa piton atau buaya sawah, tapi  kamu tahu tak akan lari gunung di kejar.
Selama setengah tahun matahari yang sakit tak terlihat,
Setengah juta tahun kamu menunggu terletak di atas tanah, berbatal harapan,
Liku jalanmu menyakitkan lebih kejam dari ibu tiri, Â lebih gelap pada gua tanpa udara;
kamu dimakan lebih banyak binatang buas,  tersesat  banyak anak sungai, dimainkan anak-anak buaya, Â
Kini, satu-satunya cinta dan satu-satunya kegembiraan, tapi tak akan lari gunung di kejar!
Turun ke jurang yang gelap, jantungmu  sudah tak bersuara, tapi tak akan lari gunung di kejar
Kosmos yang sedih, dengan tanpa horizon cakrawala, Â tak akan lari gunung di kejar,
kamua ada ditempat penistaan penggembala domba dan dosa di malam hari, tapi tak akan lari gunung di kejar.
Selama setengah waktu berlalu, matahari tanpa panas memberi cahaya batinmu, tapi tak akan lari gunung di kejar,
Separuh malam lainnya mengaburkan isi perut bumi, tapi tak akan lari gunung di kejar,
Gua batin mu  tidak pernah tahu kelangkaan rasa paling subtil, tapi tak akan lari gunung di kejar,
Tidak ada hutan, sungai, hewan berkaki 24 tidak bisa bersuara.
Bintang sakti, Â tanpa api berenang ditepian sawah setiap tahun;
Enam ratus tahun bumi hilang dalam bayanganmu...
aku memberitahumu aku selalu menunggu mu, dan kamu harus sabar karena tak akan lari gunung di kejar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H