Eyang Merapi indah selama itu berlangsung kerukunan di antara kita....
kami menyesal sama sekali tanpa perduli titahmu moyang kami
simpan rasa sakit kehidupan ini, tapi jangan  kutinggalkan kami Eyang Merapi.
Hati tersayang yang mencintai dan peduli dan itu ada padamu Eyang Merapi ...
dan Semar menarik hati dan jiwa ...
Lengan kuat, bahu dan punggungmu kuat  menahan derita kami semua
ketika kekuatan nalar kami, ilmu kami  mengecewakan titahmu Eyang Merapi
Di setiap belokan hidup, hanya yang baik adalah Eyang Merapi,
teman-teman yang berdiri di sampingku
bahkan ketika waktu berpacu dalam kebodohoan kami.
Eyang Merapi  tanpa perpisahan, perpisahan kami tanpamu tak berarti
Eyang Merapi selalu tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal kebahagian.
Tidak, jangan menangis mengeluarkan Larvamu Wedus Gembelmu, karena kami tidak membutuhkannya.
Yang aku butuhkan hanyalah senyummu, Eyang Merapi
Jika Eyang Merapi merasa sedih, pikirkan jangan menyirami kami dengan panasmu.
Eyang Merapi hidup di hati orang-orang tahu harmoni dicintai dan mencintai
ingatlah, Eyang Merapi kami tidak pernah menganggapmu mati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI