Ontologi berefleksi mengenai mengada sebagai fakta. Justru kenyataan faktual menampakkan, bahwa pengada-pengada yang dikenal diketahui lebih dekat berciri lemah dan tidak stabil. Pengada paling rendah adalah paling permanen seperti air, batu, bintang.
Tetapi pohon, semua hewan, semua tunbuhan, dan manusia mengalami siklus lahir, tumbuh, berkembang, sakit, dan mati. Di pihak lain orang beragama lebih rumit karena percaya Tuhan dengan sendirinya dianggap abadi.
Maka nuncul pertanyaan mengenai hakekat pengada, apakah pengada itu pertama-tama adalah permanen atau tetap, ataukah hanya sementara dan kontiggen saja; maka ada dua sisi yang termuat dalam pertanyaan tersebut;
Sekurang-kurangnya menurut kesan pertama manusia dan kosmos bukan tetap, tetapi berubah ubah dan berkembang. Jadi selama mereka mengada cara mengada mereka sebenarnya merupakan "menjadi ada";
Apakah mungkin itu menjadi sifat hakiki pada semua pengada (sifat transendental) yaitu pengada selalu berproses tidak pernah tetap dan stabil atau tidak statis.Â
Ataukah mengada itu bersama dengan sifat dinamis, juga memiliki sifat permanensi; dan ini merupkan pertanyan wajib diselidiki pada pertanyaan pertama;
Pertanyaan kedua, berciri lebih terbatas dan menyangkut lahir dan matinya pengada. Mungkin harus dikatakan bahwa semua substansi telah mengada senantiasa; tanpa awal, dan tanpa akhir;Â
Atau mungkin juga terus menerus sebagai sambung menyambung (estafet), entah secara parsial maupun secara simultan, telah ada bertahan terus, atau berevolusi, entah pengada mulai mengada, dan akan berakhir pula;
Atau mungkin memang pengada pengada mulai mengada, atau memang tidak akan pernah musnah lagi. Dan berhubungan dengan itu muncul juga pertanyaan, apakah kiranya mulai dan berakhir, itu harus sama kedudukandan sifatnya;
Maka dua tema pertanyaan tadi perlu diselidiki, dan harus dicari apakah mereka berhubungan satu dengan lainnya. Tidak akan dicari sebab musabab adanya perkembangan, atau asal permanensi (sejauh ada dan mungkin), kecuali hany sambil lalu saja; tetapi terutama akan diteliti hakikat struktural dalam pengada dengan segala konsekuensinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI