Teknologi kontemporer, sebaliknya, menempatkan alam dalam posisi pemasok sumber daya dan dengan cara ini menempatkan manusia dalam posisi epistemik berkenaan dengan alam yang berbeda dari hubungan epistemik dengan meniru alam.
Ketika  meniru alam,  memeriksa entitas dan fenomena yang sudah ada. Tetapi produk-produk teknologi kontemporer, seperti  e-Learning, e-studi, e-skripsi, e-tesis, atau berbasis online, menggunakan Fitur 'Group Video Calling; atau Video Call whatsapp; e-learning videos, video conference, tidak seperti benda alam yang sudah ada.
Dengan meminjam  pandangan Heidegger, teknologi memaksa alam untuk memberikan energi (atau jenis sumber daya lainnya) kapan pun kita memintanya dan karena itu tidak dapat dipahami sebagai objek yang dibuat oleh manusia dalam mode meniru alam, setelah semua, alam tidak dapat menghasilkan benda yang memaksa dirinya sendiri. untuk memberikan sumber daya dengan cara hal-hal buatan manusia dapat memaksanya untuk melakukan ini.
Ini berarti bahwa ada perbedaan mendasar antara teknologi yang lebih tua dan teknologi kontemporer, membuat munculnya filsafat teknologi pada akhir abad ke -20 dan pada abad ke -21 sebuah peristiwa yang terjadi secara paralel dengan perubahan mendalam pada sifat teknologi itu sendiri bersifat alienatif, dan membedakan manusia sebagai system statis;