Dalam tradisi Yunani Kuna berjumpa dengan dewa universal yang dapat dilihat oleh Mata. Dewa tersebut adalah Matahari (the Sun).
Dia (matahari) adalah terang itu sendiri, mengajarkan kebenaran universal umat manusia, mendidik displin karena jam 6 pagi terbit dan jam 6 sore terbenam, dia tidak pernah terlambat selalu tepat waktu. Maka Matahari disebut "Kebenaran" yang menampakkan sebagai fenomen, memungkin indra mata manusia membedakan, memahami dan menjelaskan seluruh realitas alam dan diri sendiri;
Apapun besok ia akan kembali datang dengan cahaya baru tetap displin memberikan penerangan kepada pasangannya bumi dan segala isinya;
Matahari adalah wajah Tuhan, yang menampakkan, maka semua kebenaran menampakkan dan mengungkap diri di bawah Matahari;
Maka dewa matahari simbol kekembalian yang sama secara abadi, kekal dalam waktu, konsisten, taat dan memahami tugas yang dapat ditiru okeh isi bumi terutama menjadi manusia baik berkeutamaan;
Matahari adalah horison waktu, kepastian, kesetiaan, upaya memberi tanpa harap kembali, simbol kasih Tuhan (dewa) yang memberikan kepastian di kosmos. Simbol ethos dapat dijadikan tauladan manusia bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil pada panggilan hidupnya masing-masing.
Matahari adalah Tuhan yang terlihat, menerangi dirinya sendiri, kekal, tanpa pamrih, tanpa protes, simbol kemulyaan dan keagungan bagi semua ciptanNya.
Selama ada matahari selama itu pula ada harapan dan cinta utuh dalam jiwa manusia. Semoga demikian. Terima kasih
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI