Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aquinas Ontologi "Pengada dan Mengada" [3]

20 Maret 2020   00:05 Diperbarui: 20 Maret 2020   00:00 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aquinas Ontologi Penganda dan Mengada [3]

Thomas Aquinas [1224-1274], melakukan kajian dan meneruskan gagasan Aristotle dengan 4 penyebab atau four cause; Pada penyebaban intern dalam pengada sendiri terdapat ketegangan antara prinsip aktif dan prinsip pasif potensial;

Kegiatan pengada baik intern maupun ekstern pada umumnya adalah bersifat sekunder [Mengada dulu, kemudian berkegiatan, dan atas dasar mengadanya].

Penyebaban antara pengada-pengadan [efisien,dan  final cause] adalah suatu komunikasi dan partisipasi nyata; yang mempengaruhi mengadanya substansi lainnya; namun pengaruhnya tidak selalu timbal balik;

Semakin pengada yang mempengaruhi bertaraf tinggi, semakin pengada rendah memang menerima, tetapi pengada tinggi tidak dengan real menyentuhnya.

Tuhan menciptakan semua pengada lainnya, dan ada tujuan ultima bagi mereka; sebab setiap real menandakan suatu kekurangan. Tuhan juga tidak menyebabkan "dirinya sendiri:; Ia hanya mendasari "Diri";

Semua pengada bersama mewujudkan ketersusunan partisipatif. Namun kebersama itu terutama diperoleh, sebab semuanya mengambil bagian pada prinsip-prinsip atau hakikat-hakikat  universal;

Seluruh kenyataan dan setiap pengada memiliki arti dan nilai, sesuai dengan mengadanya; pengada sekitar itu mesti benar dan baik; Tuhan dan manusia memiliki akal kehendak namun ada perbedaan radikal.

Pengertian dan penghendakan Tuhan berfungsi kreatif, membuat semua ciptanNya bernilai, menurut kesesuaian mereka dengan kegiatan Tuhan; semua pengertian [putusan] dan penilaian [pilihan] manusia itu terbatas, lebih pasif dan berkembang dari potensialitas [kebenaran logis, dan kebenaran moral manusia];

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun