Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aquinas Ontologi "Pengada dan Mengada" [2]

19 Maret 2020   20:38 Diperbarui: 19 Maret 2020   20:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aquinas Ontologi | dokpri

Aquinas Ontologi Penganda dan Mengada [2]

Thomas Aquinas [1224-1274], melakukan kajian dan meneruskan gagasan Aristotle. Tiap manusia dan substansi infahuman menghayati suatu kebertentuan atau secara spesifik; walaupun terjadi secara terbatas, dan terlipatgandakan;

Namun dari dirinya sendiri kebertentuan  atau aktus substansial sedemikian itu, berupa lengkap dan utuh [sempurna] dan tunggal. Keterbatasan dan terlipatgandakan dalam realitas hanya mungkin oleh karena aktus [utuh] ditampung dalam prinsip real lain yang juga berstatus substansial, yang berupa potensi pasif yang murni. Substansi itu bisa berkembang, karena aktus substansial semakin direalisasikan dengan semakin mengaktualisasikan potensi pasif tersebut;

Perkembangan itu bersifat intrinsic, dan aktif; dan susbtansi mengarah diri kepada penghayatan aktus substansial [telelogis/tujuan] misalnya menjadi sayur, kodok, manusia, anjing, pohon, kuda, dan daun bunga, dan seterusnya;

Manusia dan semua substansi infahuman memiliki awal, dan mereka semua akan berakhir dan musnah [curruptio], kecuali semua jiwa-jiwa atauh roh manusia yang abdai; itulah salah satu aspek yang dimaksud dengan "Kontinggensi" atau "kesementaraan" atau "kedaruratan", tetapi Tuhan tidak berkembang, dan abadi, tanpa ada awal dan tanpa ada akhir;

Mengada adalah bentuk [forma] paling tinggi, yang selalu bersifat jiwa atau rohani'; Tuhan adalah Mengada murni, yang berdikari dan sempurna. Dan juga bentuk-bentuk yang lebih terbatas sayur, kodok , manusia, anjing, pohon, kuda, dan daun bunga, dan seterusnya  juga bersifat jiwa aau rohani;

Tetapi hakekat manusia dan semua sayur, kodok, manusia, anjing, pohon, kuda, dan daun bunga, dan seterusnya dan semua kosmis itu ditampung dalam materi asli [materia prima], sehingga terdapat substansi terbatas individu; Materi itu adalah sumber kejasmanian [tubuh, benda] yang real dan keterbatasan namun semua adalah berasal dan diciptakan oleh Tuhan;

Yang disebut "Keindahan" adalah sifat transcendental tidak hanya "pengada" materi saja, tetapi semua pengada adalah "Indah"; namun keutaman keindahan pada akhirnya muncul dalam apa yang disebut "pencerapan";

Ciri-cirinya adalah integritas [keutuhan], kejelasan, dan keselarasan [harmoni]; tetapi keindahan juga ditemukan dalam kepenuhan "forma"; dalam diskursus filsafat Skolastik selanjutnya dalam artian sebenarnya terbatas pada substansi yang memiliki "material";

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun