Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Artinya "Memahami"?

8 Maret 2020   00:49 Diperbarui: 8 Maret 2020   00:47 10136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah artinya Memahami?

Tulisan ini adalah repleksi tentang topik: "Apa artinya memahami sesuatu?" Memang, ini adalah topik yang sangat penting dan tidak secara tradisional dibahas dalam kajian filologi dan filsafat. Namun tentu saja, perlu untuk memahami ajarannya. Kita harus memiliki pemahaman tentang ketidakkekalan dan kekosongan. Kita harus dapat memahami liriknya dan penting untuk memahami orang yang kita coba bantu, masalah mereka dan apa yang mereka katakan.

Sayangnya, kata mengerti memiliki arti yang sedikit berbeda dalam konteks ini dan ada beberapa istilah yang digunakan secara bergantian dan sering berarti hal yang sama. Misalnya, kita dapat mengetahui sesuatu, kita dapat memahami sesuatu, atau kita dapat memahami sesuatu (memahami berarti memahami sesuatu dengan benar dan tegas). Dan tentu saja, kata-kata dalam bahasa seperti Jawa atau Bugis tidak akan sama persis dengan apa yang disebut istilah yang sebanding dalam bahasa lain seperti Indonesia. Sebagai contoh, jika mengatakan "Saya tahu bahasa Jawa Kromo" dan "Saya mengerti bahasa Sunda" dalam bahasa Jawa Kromo, itu berarti hal yang sama. Tetapi jika berkata: "Saya mengerti apa yang kamu katakan," "Saya tahu apa yang kamu katakan,"  maka ada   perbedaan dalam pemahaman filsafat.  Filsafat  membedakan jika berkata: "Saya tahu apa yang saya baca" atau "Saya mengerti apa yang saya baca";

Adalah Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher  (1768-1834): menyebutnya sebagai kajian  Hermeneutical cara memahami; Maka jika saya membaca buku atau isi buku ada dua cara memahami [1] Memahami isi kulit pengarang atau disebut interpretasi  gramatis (kalimat gaya bahasa simantik, kata-kata dipakai, sejarah; dan kedua adalah [2] Interprestasi dunia psikologis mental (apa kiranya yang/isi kembali  dipikir penulis)

Dua cara memahami ini oleh Schleiermacher disebut "NACHERLEBEN" atau dialami kembali, dalam bentuk  pengalaman kembali [re experiance], empaty [menggantikan diri kepada penulis atau pengarang] secara otentik atau disebut transposisi diri dalam penulis atau pengarang atau penyusun; maka semua kata-kalimat dalam tulisan wujud isi pikiran yang direproduksi ulang;

Episteme "NACHERLEBEN" cara memahami Schleiermacher  melalui apa yang dinamakan memahami cara  divinate instuisi  dengan melompat melampuai teks gramatis. Hasil aktivitas cara memahami dengan cara ini adalah pemahaman berupa objektivitas, adalah kemampuan menghadirkan  makna masa lalu dalam bentuk psikologis, gramatis, lebih baik dari awal atau lebih baik dari penulis, penyusun atau pengarangnya. Metode ini bisanya dilakukan dengan melakukan jarak membaca diantara kalimat dan kata-kata atau angka-angka sehingga dapat menghadirkan kemampuan memahami analitik melampaui literasimenya dan akhirnya diperoleh pemahaman lebih bermutu;

Maka memahami  adalah aktivitas seni atau mimesis atau melakukan tiruan ulang dengan cara mengambil alih fungsi-fungsi pengarang penulis penyusun sehingga lebih baik dari penulis aslinya;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun