Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Akuntansi Audit pada Pembuatan Ilmu [2]

7 Maret 2020   15:47 Diperbarui: 7 Maret 2020   16:28 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat Akuntansi  Audit Pada Pembuatan Ilmu [2*]

Ada 100 tulisan saya tentang kajian ilmu dan filsafat. Pada tulisan Filsafat Akuntansi  Audit Pada Pembuatan Ilmu [2] saya akan membuat ilmu dengan menggunakan dan menemukan novelty dalam bidang auditing pada gagasan filsafat Plato atau Platon.

Pada dasarnya ada 5 tipe secara berurutan dalam pencarian kebenaran dalam episteme Platon yang ditransformasikan dalam bidang akuntansi dan auditing; Adapun kelima urutan tersebut adalah:

Ke [1] Eikasia: persepsi/bayangan/gosib atau disebut pengetahuan kebenaran doxa atau opini

Ke [2] Pistis (kesan pancaindra)  atau disebut pengetahuan kebenaran doxa atau opini

Ke [3] Dua garis membagi, pembatas antara visible [pengetahuan indrawi, dengan pengetahuan intelek]

Ke [4] Dianoia (logika abstrak matematika), atau disebut pengetahuan kebenaran episteme sains

Ke [5] Noesis (Arete) atau disebut pengetahuan tertinggi mencari  kebenaran episteme sains

HKI_Prof Apollo
HKI_Prof Apollo
Bagimana lima tahapan ini saya ubah menjadi filsafat audit, dan akuntansi; jawabanya adalah melalui trans substansi pengetahuan  sebagai berikut:
  1. Trans substansi pengetahuan  Eikasia: persepsi/bayangan/gosib atau disebut pengetahuan kebenaran doxa atau opini dengan indicator [a] Informasi awal; [b] Berita dari mulut ke telinga; [c] Gambaran umum lingkungan bisnis; sedangkan prosedur audit  adalah [a1] Minta renstra klien visi, misi, [b1]  cari informasi pihak ketiga; dan [c1] minta khususan tipe bisnis;
  2. Trans substansi pengetahuan  Pistis (kesan pancaindra), dengan indicator Indra Penglihatan/pengamatan;  Indra Pendengaran;  Indra Lainya. Sedangkan prosedur audit  Lakukan pengamatan didalam kantor  dan diluar [pabrik]; Amati dan dengar dengan batin kondisional umum perusahaan; Lakukan kontemplasi dengan indra untuk memperoleh pemetaan
  3. Trans substansi pengetahuan  Dua garis membagi, dengan indicator:  Konfirmasi;  Tanya jawab; Data atau Audit sebelumnya.  Sedangkan prosedur audit adalah Lakukan konfirmasi pada pistis, dan eikasia; Adakan tanya jawab dengan otoritas, dan pihak terkait; Pelajari audit tahun sebelumnya atau temuan internal audit
  4. Trans substansi pengetahuan  Dianoia (logika abstrak matematika), dengan 5 indicator: Rekalkulasi Hitungan footing; Rekalkulasi Hitungan crossfooting;  Rekalkulasi Sampling;   Data Rasio Keuangan dan validitas matematis;  Data yang divalidasikan menghasilkan informasi. Sedangkan prosedur audit  ada 5 yakni:  Rekalkulasi ulang menghitung jumlahan,  Rekalkulasi ulang menghitung jumlahan  kebawah; Rekalkulasi dengan general sampai pada kecukupan sampling;  Hitung dan bandingkan rasio-raso keuangan; Minta data, dan cek silang data untuk memperoleh validitas,
  5. Trans substansi pengetahuan   Noesis (Arete), dengan 3 indicator:  Kebenaran umum konsistensi koherensi; Kebenaran Logis, empiris;  Keutamaan pada kebaikan [etis].   Sedangkan prosedur audit:  Susun sillogisme dan uji dugaan dengan data Dianoia;  Lakukan kecocokan antara semua standar akuntansi, dengan kategori kebenaran universal; Tentukan keputusan etik judgment [Kategoris imperative];

Setelah lima pentahapan penentuan indicator, dan prosedur audit maka tahap berikutnya adalah melakukan proses audit dalam bentuk kertas kerja pada gambar berikut ini:

HKI_ Prof Apollo
HKI_ Prof Apollo
Setelah proses penyusunan kertas kerja, dan selesainya pengujian pada Lima Tipe Hirarki Kebenaran Pemikiran Platon: Eikasia,  Pistis, dua garis membagi, Dianoia, Noesis (Arete) kemudian dapat dibuat pendapat audit atau opini audit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun