Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Wilhelm Windelband (1)

7 Maret 2020   18:08 Diperbarui: 7 Maret 2020   18:14 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Wilhelm Windelband

Wilhelm Windelband lahir di Bora 11 Mei 1848, di Potsdam; meninggal 22 Oktober 1915 di Heidelberg. Filsuf idealis Jerman; pemimpin sekolah Baden neo-Kantianisme. Profesor di Zurich (1876), Freiburg (1877), Strasbourg (1882), dan Heidelberg (1903).

Windelband dikenal karena karya-karyanya tentang sejarah filsafat, Sejarah Filsafat Kuno (1888; terjemahan Rusia, 1893) dan Sejarah Filsafat Modern (1878-80), di mana sistem filosofis masa lalu disajikan dari posisi Kantian. 

Dalam semangat neo-Kant yang khas, Windelband menghilangkan konsep benda itu sendiri dari doktrin Kant dan dengan demikian berupaya mengatasi dualisme filsafat Kantian dengan cara yang subyektif.

Windelband mendefinisikan filsafat sebagai "studi kritis tentang nilai-nilai validitas universal" dan sebagai doktrin normatif berdasarkan penilaian nilai dan pada pengetahuan tentang apa yang seharusnya. 

Dia membandingkan filsafat dengan ilmu alam, yang didasarkan pada penilaian teoretis dan data empiris tentang apa yang ada. Windelband mengartikan nilai-nilai sebagai apriori, transendental, dan berlaku universal. 

Dengan mengakui penentuan nasib sendiri manusia sesuai dengan "cita-cita etis" sebagai tujuan akhir dari kemajuan sejarah, Windelband mengurangi masalah sosial menjadi masalah etis. 

Wilhelm Windelband menyatakan dualisme dunia realitas dan dunia nilai-nilai sebagai "misteri suci" yang mengungkapkan keterbatasan pengetahuan   dan mengarahkan  ke bidang nilai-nilai agama.

Wilhelm Windelband mengembangkan metodologi ilmu-ilmu dan memecah ilmu menjadi ilmu-ilmu nomotetik, yang berurusan dengan hukum, dan ilmu-ilmu idiografis, yang mempelajari fenomena khusus dalam keunikannya. "Yang pertama adalah ilmu hukum, yang terakhir adalah ilmu tentang peristiwa". Dengan cara ini Windelband menyangkal  penemuan hukum adalah prinsip panduan pengetahuan sejarah.

Bersambung....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun