Tiba-tiba malam hancur hari dan terlempar
Sisa-sisanya di atas puncak awan, berdinding petir.
Kemudian jatuh keheningan seperti moyet terkejut
Ketika mati jauh kembali ke dunia.
Di sana aku menyaksikan orang mati; Â tapi tidak ada hantu yang terbangun.
Setiap orang yang diasingkan Kehidupan saya namakan dan panggil.
Tetapi mereka semua terlalu jauh, atau bisu, atau tertusuk,
Dan tidak pernah ada yang membalas saya atau berbicara.
Kemudian mengintip subuh tak berbentuk yang tak terbatas
Dengan gloaming kosong, sedih seperti pikiran setengah menyala,
Jam lemah ketika napas pria yang sakit terkuras.
Dan sementara saya bertanya-tanya apakah mereka ditarik ke neraka,
Tersumbat oleh Sayap menyesakkan yang tidak ada yang melepaskan,
Aku bahkan takut surga dengan pintu begitu dirantai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H