Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Karma-mu

2 Maret 2020   21:28 Diperbarui: 2 Maret 2020   21:22 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tentang karmamu petir, nyawa, tiang, lampu
  di menara tinggi

  Beberapa orang mengalami kesulitan
  menggambarkan pelaut ke
  kurang gizi, padahal makanya banyak

"Biarkan aku melihat
  jendela.  Penunggang Gelap
  lewat saat matahari terbenam
  pulang dari
  merampok karma-mu.
  Kedai akan
  penuh tawa, anggur,
  nanti menari, nanti karma ada
  lemparan pisau berbahaya. 

bagaimana kamu bisa membenci atau mencintai atau menghakimi
  di dunia kawanan dedemit atom laut
  Semua satu, semua semua
  Bagaimana kamu  bisa bermain atau tidak dengan karma-mu
  Bagaimana kamu bisa meletakkan satu kaki di depan altar
  atau merevolusi atau menulis 

turun
  turun
  turun
  turun
  turun
  turun
  dalam
  di bawa  dan disergap oleh kama-mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun