tentang karmamu petir, nyawa, tiang, lampu
 di menara tinggi
 Beberapa orang mengalami kesulitan
 menggambarkan pelaut ke
 kurang gizi, padahal makanya banyak
"Biarkan aku melihat
 jendela.  Penunggang Gelap
 lewat saat matahari terbenam
 pulang dari
 merampok karma-mu.
 Kedai akan
 penuh tawa, anggur,
 nanti menari, nanti karma ada
 lemparan pisau berbahaya.Â
bagaimana kamu bisa membenci atau mencintai atau menghakimi
 di dunia kawanan dedemit atom laut
 Semua satu, semua semua
 Bagaimana kamu  bisa bermain atau tidak dengan karma-mu
 Bagaimana kamu bisa meletakkan satu kaki di depan altar
 atau merevolusi atau menulisÂ
turun
 turun
 turun
 turun
 turun
 turun
 dalam
 di bawa dan disergap oleh kama-mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H