Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hantu Lanang

29 Februari 2020   13:10 Diperbarui: 29 Februari 2020   13:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hantu Lanang

Ketika dengan cemoohmu, hai hantu lanang, aku mati,
Dan kamu pikir kamu bebas
Dari semua permohonan dariku,
Maka hantu saya akan datang ke tempat tidurmu,
Dan kamu, pura-pura gatal, dalam lengan yang lebih buruk akan melihat:
Kemudian tirusmu yang sakit akan mulai mengedip,
Dan dia, yang pada saat itu, lelah sebelumnya,
Akan, jika kamu bergerak, atau mencubit untuk membangunkannya, pikirkan
Engkau meminta lebih,
Dan, dalam tidur yang salah, akan dari engkau menyusut:
Dan kemudian, orang miskin yang malang, mengabaikanmu


Mandi di keringat dingin hisap dingin berbohong,
Hantu Lanang yang lebih kuat dari saya.
Apa yang akan saya katakan, saya tidak akan memberi tahumu sekarang,
Jangan sampai melestarikan engkau; dan karena cintaku habis,
Saya lebih suka kamu harus bertobat dengan menyakitkan,
Dari pada ancaman saya, istirahat dan masih tidak bersalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun