Pemikiran dan Gagasan Duc de La Rochefoucauld
Ada kepercayaan  filsafat, ketika dilakukan dengan benar, harus terdengar padat, melarang, sedikit membingungkan, seolah-olah itu mungkin dengan canggung diterjemahkan dari bahasa Jerman.
Tetapi pada awal zaman modern hiduplah seorang filsuf Perancis yang mempercayai cara berpikirnya yang sangat berbeda, seorang lelaki yang menulis buku yang sangat ramping, panjangnya hanya 60 halaman, yang bisa dianggap sebagai salah satu maha karya sejati dari Filosofi, ringkasan dari pengamatan acerbic, melankolis tentang kondisi manusia, masing-masing hanya terdiri dari satu atau dua kalimat, yang mempertahankan sejumlah pelajaran yang luar biasa tepat waktu, bijak, dan aneh untuk usia kita yang bingung dan terganggu secara moral.
Francois VI, Duc de La Rochefoucauld atau Pangeran de Marcillac; 15 September 1613 - 17 Maret 1680) adalah seorang penulis maksim dan memoar Perancis yang terkenal. Dikatakan pandangan dunianya bermata jernih dan sopan, dan ia tidak mengutuk tingkah laku manusia atau secara sentimental merayakannya.
Dilahirkan di Paris di Rue des Petits Champs, pada saat istana kerajaan bimbang antara membantu kaum bangsawan dan mengancamnya, ia dianggap sebagai contoh bangsawan abad ke-17 yang ulung. Hingga tahun 1650, ia memiliki gelar Pangeran de Marcillac.
Duc de La Rochefoucauld lahir di Paris pada tahun 1613 dan, terlepas dari banyak keuntungan awalnya (kekayaan, koneksi, ketampanan dan nama yang sangat indah dan kuno), ia memiliki kehidupan yang benar-benar sulit dan sering sengsara.
Dia jatuh cinta dengan beberapa duchesses yang tidak memperlakukannya dengan baik, dia berakhir di penjara setelah beberapa manuver politik yang ceroboh tapi terhormat, dia dipaksa ke pengasingan dari Paris tercinta pada empat kesempatan, dia tidak pernah maju sejauh dia ingin di pengadilan.
Ia tertembak di mata selama pemberontakan dan hampir menjadi buta, ia kehilangan sebagian besar uangnya dan beberapa musuh menerbitkan apa yang mereka anggap sebagai memoarnya, penuh penghinaan terhadap orang-orang yang ia sukai dan andalkan  kemudian berbalik melawannya dan menolak untuk percaya  dia tidak bersalah.
La Rochefoucauld diberi pendidikan seorang bangsawan di zamannya, yang berkonsentrasi pada latihan militer, berburu, etiket istana, keanggunan ekspresi dan gaya, dan pengetahuan tentang dunia. Â Ia menikah pada usia empat belas dengan Andree de Vivonne, sepupu keenam Catherine de Vivonne, calon marquise de Rambouillet.
Dia bergabung dengan tentara pada tahun berikutnya dan hampir segera memantapkan dirinya sebagai tokoh publik. Dia bertarung dengan berani dalam kampanye tahunan, meskipun tindakannya tidak pernah diakui secara formal.
Di bawah perlindungan Madame de Chevreuse, yang ia temui saat ini, wanita pertama dari tiga wanita terkenal yang memengaruhi hidupnya, ia bergabung dengan pelayanan Ratu Anne dari Austria.
