Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah "Dedemit" itu Nyata?

26 Januari 2020   16:55 Diperbarui: 26 Januari 2020   17:05 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi [12-12-2012]

Apakah Dedemit itu Nyata?

Saya punya teman Pengusaha Kaya Raya, kebetulan dari Jawa {Joglo atau Jogja Solo], dan sudah menjadi sahabat sejalk 1996. Suatu hari dikator beliau sekitar jam 22,00 WIB malam anak putra pengusaha tersebut mengeluarkan surat dari ayahnya dengan isi bapaknya belum mau bertemu dengan beliau karena katanya dalam surat tersebut nanti ada waktunya kamu bisa temunin saya. Kamu lagi diambil dedemit, nanti tunggu setelah dilepaskan oleh dedemit kamu boleh temunin saya di Jawa.

Penasaran dengan surat tulis tangan tersebut, dan memang asli dari bapaknya, karena saya juga dekat dengan bapaknya ada tanda tangan, dan bentuk tulisannya pun saya kenal; Suatu hari saya main ke Jawa dan bertanya apakah betul beliau yang tulis surat kepada anaknya dengan bunyi seperti itu; dan bapaknya menjawab iya benar;

Tentu saja hidup ini pilhan, dan macam macam manusia, alam saja ada tidak hanya 1 pohon dan 1 rumput selalu banyak dan bermacam-macam begitulah dunia ini; tidak mudah dikatakan begitu saja. Dan bagi mereka yang punya naluri bakat alam atau disebut indra ke 6, 7 atau 12 tidak masalah, pinjam duit juga bisa minta apa saja juga bisa, hanya saja untuk apa.

Tulisan ini membahas fenomena Apakah Dedemit itu Nyata  Ada; atau sepaya lebih dalam mungkin kita telah menemukan beberapa jawaban tentang kehidupan setelah kematian dan keberadaan dedemit. Jawabannya mungkin berasal dari hukum fisika.

Terlepas dari upaya para pemburu dedemit di seluruh dunia dan penyelidikan mereka yang berkelanjutan terhadap rumah, pabrik, bangunan tua, kuburan, digua, digunung, atau di tempuran sungai., Yang paling sering disertai dengan peralatan yang tepat, ada banyak pihak masih tidak dapat mengatakan dengan pasti jika ada dedemit itu nyata atau halusinasi semata-mata. Akan tetapi, hukum fisika mungkin memiliki beberapa jawaban mengenai roh dunia lain.

Menurut banyak pemburu dedemit, ada dugaan keberadaan dedemit dalam fisika modern dan khususnya dari Einstein , yang menawarkan dasar ilmiah pada topik tersebut.  Secara khusus, peneliti dedemit John Kachuba dalam bukunya Ghosthunters menyatakan  menurut Einstein , "Semua energi di alam semesta adalah konstan, yang berarti bahwa ia tidak dapat dibuat atau dihancurkan."

Lalu apa yang terjadi pada energi kita ketika kita mati;  Karena tidak dapat dihancurkan, maka manusia diubah menjadi jenis energi lain. Bagaimana bentuk energi ini? Mungkin kita bisa berasumsi bahwa perkembangan ini menghasilkan keberadaan dedemit ?

Para peneliti meyakini  "Einstein membuktikan   energi tidak diciptakan atau dihancurkan tetapi hanya diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Manusia dan semua organisme hidup memiliki energi listrik dalam tubuh mereka . Jadi, apa yang terjadi pada listrik ini ketika kita mati? "

Kemana perginya energi?;  Pada kenyataannya, jawabannya mungkin sangat sederhana. Ketika seseorang meninggal, energi tubuh mereka bergerak di mana energi semua organisme bergerak  ke lingkungan atau alam berbeda. Ketika seseorang meninggal, energinya dilepaskan dan dipindahkan ke hewan dan tumbuhan atau 4 anasir air, udara, tanah, dan api.

Ketika kita mengkonsumsi tanaman dan hewan yang mati, pada saat yang sama kita mengkonsumsi energi mereka dan menggunakannya untuk tujuan kita sendiri. Jadi, ketika makanan dimetabolisme, reaksi-reaksi kimia terjadi dan memberikan energi pada seekor hewan ketika perlu hidup, berlari, bermain, dan bersiklus atau saya sebut "reinkarnasi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun