Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Doktrin Hidup "Membiara" Ordo Karmel Panggilan Mencintai

6 Januari 2020   18:04 Diperbarui: 6 Januari 2020   18:15 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokrin Hidup "Membiara"  Ordo Karmel (O.Carm)   Panggilan  Mencintai

Hidup membiara dan Imamat adalah anugerah Allah bagi Gereja-Nya. Oleh karena itu, kesetiaan seseorang menghayati hidup sebagai seorang biarawan dan Imam bukan karena kekuatannya semata tetapi berkat Rahmat Tuhan. Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel atau Karmelit adalah salah satu ordo keagamaan Katolik Roma yang didirikan pada abad ke-12 oleh para rohaniwan di Gunung Karmel. Para rohaniwan dari ordo ini menyandang nama O.Carm di belakang nama mereka; nama ini dikenal dengan sebutan Order of Carmelites (O.Carm.)

Hidup Karmelit bersumber pada doa sebagai kerinduan akan Allah. Para Karmelit terpanggil untuk hidup di hadirat Allah dan melihat segala sesuatu dengan mata Allah sendiri. Inilah yang biasanya disebut dengan sikap kontemplatif. Pengalaman akan doa mengubah hidup para Karmelit, sehingga mereka didorong untuk membagikan buahnya kepada sesame umat manusia

Ordo Karmel Provinsi Indonesia adalah suatu komunitas religius di dalam Gereja, yang berinspirasikan semangat Nabi Elia dan Santa Perawan Maria, hidup dari Sabda dan berusaha menemukan kehadiran Allah yang hidup di dunia ini melalui doa, persaudaraan dan pelayanan, sesuai dengan dinamika budaya Indonesia.

Mission: Misi: 1. Membangun komunitas Karmelit sebagai persaudaraan kontemplatif yang melayani umat. 2. Berbagi kontemplasi (hidup di hadirat Allah dan melihat segala sesuatu dengan mata Allah) dengan sesama (contemplationem aliis tradere). 3. Membangun persaudaraan inklusif seerat mungkin baik dalam komunitas-komunitas basis maupun paroki secara keseluruhan; membangun persaudaraan inklusif juga dengan umat beragama lain.

4. Ikut serta dalam pelayanan-pelayanan yang secara khusus memperhatikan/ mengutamakan kaum kecil. Berperan serta mewujudkan panggilan kenabian, antara lain dalam menegakkan keadilan dan perdamaian. 5. Membangun dan mengembangkan persaudaraan yang berdoa melalui pembentukan kelompok-kelompok Lectio Divina serta menggiatkan devosi kepada Santa Perawan Maria Mengembangkan Ordo III Karmel/Karmelit Awam.

Kehidupan Karmel mengambil banyak bentuk. Para Karmelit di Eropa mencoba membuat pembaharuan hidup dengan meletakkan bobot pada kemiskinan, kesederhanaan, persaudaraan, sikap merakyat, dan solidaritas dengan kaum kecil. Cita-cita itu menjelma dalam pola hidup ordo-ordo mendikan (pengemis) seperti Fransiskan dan Dominikan.

Tradisi ini melacak garis keturunan ordo itu kembali ke nabi Elia sendiri, tetapi sebagian besar sejarawan setuju  ordo, sambil mengambil inspirasi dari Elia dan pertapa kuno lainnya di Mt. Carmel, dimulai pada pertengahan 1100-an. Awalnya kaum Karmelit adalah komunitas laki-laki yang keras dan eremis. Akan tetapi, pada pertengahan hingga akhir 1200-an, serangan Saracen yang berulang-ulang memaksa saudara-saudara untuk meninggalkan Mt. Karmel dan menetap di tanah lain. Beberapa kelompok bermukim di Eropa dan menjadi pengemis.

Dipimpin terutama oleh St Simon Stock, mereka tinggal di banyak universitas dan mengabdikan diri mereka untuk belajar dan kehidupan aktif sambil mempertahankan dimensi asketis dan kontemplatif. Beberapa abad setelah ordo tiba di Eropa, beberapa kelompok wanita meminta Prior General untuk berafiliasi dengan ordo. Dia memberi mereka aturan dan konstitusi dan mengorganisir mereka menjadi biara-biara. Pada tahun 1500-an, reformasi St. Teresa of Avila dan St. John of the Cross mengarah pada pembentukan Karmelit yang Disalib untuk para biarawati dan biarawan.

Hari ini organisasi dua kali lipat dari Karmelit  Ordo Karmel (alias Kepatuhan Kuno atau O. Carm.) Dan Ordo Kalsit Diskal (OCD) masih ada. Bagi para wanita, selain komunitas biara, sekarang ada komunitas saudari aktif yang melakukan kerasulan seperti merawat orang tua atau mengajar anak-anak.

Baru-baru ini ada juga komunitas pertapa yang terorganisasi, baik pria maupun wanita, yang mengikuti lebih dekat cara hidup asli Carmelite. Mereka berada di bawah otoritas Jenderal Sebelumnya O. Carms. Pria dan wanita awam dapat bergabung dengan Karmel dengan menjadi anggota Ordo Ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun