Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isi Otakmu [6]

13 Desember 2019   07:04 Diperbarui: 13 Desember 2019   07:14 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang-kadang beroperasi pada prinsip analogi, yang telah menghasilkan sejumlah penemuan dan penemuan besar. Kreativitas bukan hanya tindakan sadar dari pikiran, itu spontanitas tidak sadar dari fenomena mental, di mana sesuatu yang tidak biasa,sesuatu yang baru mungkin muncul. Hanya kemudian hal itu dapat dipahami oleh kekuatan nalar yang mengendalikan dan dipasangkan ke dalam kerangka logika tabulasi. Seseorang bisa sampai pada kebenaran baik dengan kekuatan penalaran maupun dengan lompatan intuisi sesaat, ketika dia memahami esensi masalah tanpa argumen atau bukti.

Di sini pengalaman sebelumnya dan interaksi bioinformasional tertentu yang kompleks antara orang-orang sedang bekerja. Intuisi dan imajinasi memainkan peran besar dalam aktivitas kreatif. Bagi mereka, manusia berhutang budi pada banyak kemajuan budaya, tetapi kekuatan mereka hanya efektif dalam persekutuan dengan kekuatan pikiran yang berpikir secara rasional, yang dipandu oleh standar budaya yang terbentuk secara historis.

Seseorang bisa sampai pada kebenaran baik dengan kekuatan penalaran maupun dengan lompatan intuisi sesaat, ketika dia memahami esensi masalah tanpa argumen atau bukti. Di sini pengalaman sebelumnya dan interaksi bioinformasional tertentu yang kompleks antara orang-orang sedang bekerja. Intuisi dan imajinasi memainkan peran besar dalam aktivitas kreatif.

Bagi mereka manusia berhutang budi pada banyak kemajuan budaya, tetapi kekuatan mereka hanya efektif dalam persekutuan dengan kekuatan pikiran yang berpikir secara rasional, dipandu oleh standar-standar budaya yang terbentuk secara historis.Seseorang bisa sampai pada kebenaran baik dengan kekuatan penalaran maupun dengan lompatan intuisi sesaat, ketika dia memahami esensi masalah tanpa argumen atau bukti.

Di sini pengalaman sebelumnya dan interaksi bioinformasional tertentu yang kompleks antara orang-orang sedang bekerja. Intuisi dan imajinasi memainkan peran besar dalam aktivitas kreatif. Bagi mereka manusia berhutang budi pada banyak kemajuan budaya, tetapi kekuatan mereka hanya efektif dalam persekutuan dengan kekuatan pikiran yang berpikir secara rasional, dipandu oleh standar-standar budaya yang terbentuk secara historis.Intuisi dan imajinasi memainkan peran besar dalam aktivitas kreatif.

Bagi mereka, manusia berhutang budi pada banyak kemajuan budaya, tetapi kekuatan mereka hanya efektif dalam persekutuan dengan kekuatan pikiran yang berpikir secara rasional, yang dipandu oleh standar budaya yang terbentuk secara historis.Intuisi dan imajinasi memainkan peran besar dalam aktivitas kreatif.

Bagi mereka, manusia berhutang budi pada banyak kemajuan budaya, tetapi kekuatan mereka hanya efektif dalam persekutuan dengan kekuatan pikiran yang berpikir secara rasional, yang dipandu oleh standar budaya yang terbentuk secara historis.

Daftar Pustaka:

Alexander Spirkin. Fundamentals of Philosophy. Translated from the Russian by Sergei Syrovatkin. Moscow: Progress Publishers, 1990.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun