Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulang Tahun Ke-11 Kompasiana dan Martabat Manusia

24 November 2019   12:49 Diperbarui: 24 November 2019   12:51 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sesuai dengan Klendarium Kompasiana pada tanggal 23 November 24, 2019 dilaksanakan acara ulang tahun ke 11. Terima kasih kepada manajemen dan punggawa pengelola Kompasiana atas apresiasinya sehingga saya mendapat penghargan sebagai penulis paling aktif dalam tahun 2019 ini lebih dari 1.000 artikel dalam 1 tahun. Sebuah kehormatan, dan penghargaan yang luar bisa; Saya merasa manusia paling kecil tak terlalu bermakna diantara para punggawa Kompasiana seluruhnya;

 Pada tulisan ini saya membuat sebuah replekasi dengan tema "Manusia tidak diciptakan untuk kekalahan [a] manusia dapat dihancurkan tetapi tidak dikalahkan " itulah semangat dan kemampuan para punggawa dan semua stakeholder Kompasiana.

Untuk hidup, dan kebahagian umat manusia Kompasiana memiliki visi "Untuk Umat Manusia dan Keluhuran Akal Budi. Cara ini  adalah cara hidup yang menembus setiap orang  berpikir, setiap perbuatan, setiap tindakan dan tidak bertindak semua direnungkan dan  ditimbang, semua untuk kemuliaan Gusti Allah yang lebih besar.

Agar dapat menghidupi Umat Manusia dan Keluhuran Akal Budi berarti mengklaim warisan "ke-lain-an" dalam cara pandang, dan cara memperkaya martabat manusia yang dapat membedakan dan membuat kita nyaman dengan budaya orang,alam semesta dan Tuhan {Manuanggaling Kawula Gusti];

Kompasiana memiliki keunikan yang benar-benar terintegrasi yang berupaya untuk membuat semuanya menjadi utuh, mendekati liminal tanpa ragu-ragu, kemudian bisa menemukan kebaikan pada semua umat manusia dalam keberagaman  dalam segala hal, kemudian  menemukan Kebaikan dalam segala hal, serta berusaha untuk menyatakan kemuliaan-Nya dalam semua yang umat manusia wajib lakukan.

Itu adalah warisan layanan pendiri Gramedia Kompas, roh leluhur  kapan pun, dan di mana pun dibutuhkan, demi martabat manusia pada keberutamaan. Semoga kita semua mampu dengan tulisan gagasan sebagai sperit kepemimpinan dalam pelayanan kebaikan bagi wangsa Tanah Air Bangsa Dan Negara Indonesia terutama pelayanan bagi mereka yang miskin dalam pikiran, tubuh, dan roh. Ini adalah panggilan Stakeholder Kompasiana untuk menghormati martabat setiap manusia, dalam kemegahan semua ciptaan, lepas atau   tidak terbebani oleh konstruksi sosial.

Ini adalah ketidakmampuan total untuk tidak menyadari ketidakadilan atau tahan terhadap ketimpangan sebuah tekad yang digerakkan oleh Roh [mental] untuk menemukan cara untuk memperbaiki kesalahan. Untuk mengangkat yang tertindas,untuk mengikat luka,untuk menyambut orang asing, yang tidak memiliki bangsa, yang terbuang,untuk melihat kemanusiaan dalam semua yang dibuang oleh ekonomi dan kebijakan. Untuk bangkit menghadapi tantangan ini hanya untuk kemuliaan Gusti Allah.

Untuk menawarkan hati dan tangan seseorang, dalam kesedihan dan penghiburan.   Untuk menyerah bahkan kebebasan demi cinta yang lain.  Untuk dipegang dengan standar yang lebih tinggi, Untuk melihat melalui lensa yang melihat yang baik dan yang mungkin dalam setiap situasi yang mustahil dapat dilampaui dan dipahami dengan pembatinan yang matang.

Memperhatikan tempat kita sebagai anak-anak istimewa pada peradaban yang hidup hanya menuntut agar kita mengabaikan semua status dan hak istimewa. Untuk menjadi suara bagi yang tidak bersuara dalam menanggapi panggilan umat manusia yang paling luhur. Satu dengan resonansi harmonis dari semua ciptaan memuji Tuhan. Untuk mencari Dia dan menemukan Dia dalam segala hal, orang, keadaan, dan tempat.   Tidak takut untuk mengatakan Kebenaran kepada ketidakadilan.  Untuk merangkul kontradiksi Cinta, berpakaian dalam kekuatan pada satu yang mati telanjang dan tidak punya uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun