Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perjalanan Spiritualitas Roberto de Nobili, SJ

1 Agustus 2019   12:04 Diperbarui: 1 Agustus 2019   12:22 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Spiritualitas Roberto De Nobili SJ

Saya sebagai peneliti bidang Hermeneutika setuju dengan dua konsep utama bidang ini yakni membedakan antara Pemahaman lahirah [Erklaren] atau menjelaskan  dan pemahaman batiniah [Verstehen] atau memahami, sebuh gagasan Johann Gustav Droysen (1808-1884) Philosophen Wilhelm Dilthey (1833-1911), yang dikaitkan dengan humaniora  independen dengan ilmu alam. Menunjuk pada hukum intrinsik kehidupan manusia (pikiran) , Dilthey membenarkan perlunya metode tertentu.  

Sementara mode operasi ilmiah berasal dari keberadaan hukum dan aturan "obyektif" dan berusaha untuk menjelaskan hubungan yang sah antara sebab dan akibat, prosedur pemahaman menyelidiki maknanya, yaitu motif dan makna tindakan manusia.  Maka cara paling memadai untuk memberikan saling pemahaman adalah upaya apa yang disebut sebagai [Geisteswissenschaften] atau konsep pemahaman batiniah [Verstehen].  

Ilmu social sebagai sebagai [Geisteswissenschaften], adalah objek dalam person manusia berada pada dimensi batiniahnya. Teknik [Geisteswissenschaften], masuk memahami manusia adalah dari dalam. [Geisteswissenschaften], adalah bagaimana caranya (berpartisipasi) masuk dalam emosi dan kebudayaannya.

Contohnya Ilmu social sebagai verstehen sebagai [Geisteswissenschaften], khususnya tentang Indonesia dilakukan oleh Clifford Geertz pada riset etnografi (a) tahun 1960, The Religion of Java, (b) 1963 Agricultural Involution a macro-economic examination of Indonesia's economic problems, (c) 1965 The Social History of an Indonesian Town, dan untuk di  Tamil India adalah kasus Perjalanan Spiritualitas Roberto De Nobili SJ.

Tulisan saya ini adalah ingin memahami pekerjaan minionaris atau penyebaran agama  sebagai  aktivitas [Geisteswissenschaften], apa yang disebut ["innenleben"] atau penghayatan batin orang lain apakah memiliki konteks bersama ("Tebal atau Tipis"). Maka ada konsep tebal dan tipis. Orang Jawa Tengah, dengan orang Jawa Tengah adalah memiliki konteks bersama (Tebal), karena cara kebudayaan dan pemahaman yang hampir sama. Sehingga bila ada konflik atau ada masalah lebih cepat menyelesaikannya. 

Maka untuk menebalkan pemahaman misionaris dengan warga India Tamil,  Roberto de Nobili memperkenalkan agama dengan metode sathya vedam.  Atau mirip apa yang dikerjakan oleh Wali Songo di Indonesia. Atau di Indonesia pada pembatinan patung atau pengakuan inkulturasi  Nabi Isa dari Ganjuran Jogjakarta, atau Ekaristi, Bapa Kami, Ndherek Maria  dalam bahasa Jawa, sampai liturgi versi Jawa.

Bagi Dilthey Ilmu social sebagai [Geisteswissenschaften], bercirikan (Verstehen) atau (Understanding), pertukaran simbol dalam percakapan dan kehidupan batinnya manusia. Bahwa seluruh dunia sosial historis (Masyarakat) adalah dunia konstruksi intelektual terjadi sebagai objektivitas tertentu. ("von innen leben" verstehen). Sebagai [Geisteswissenschaften], ada pada sisi dalam, fakta mental, berpartisipasi dalam komunitas, dan life expression. Ilmu alam atau Naturwissenschaften bercirikan aspek "fisiologi", Ilmu social sebagai [Geisteswissenschaften], bercirikan aspek "psikologi"

Lalu bagimana cara kerja pemahaman batiniah [Verstehen] atau memahami, sehingga muncul saling memahami, dan bisa mewujudkan pemahaman yang sama melalui berpartisipasi. Berikut ini adalah secara singkat operasional kerja Roberto de Nobili.

Roberto de Nobili; lahir, September 1577, Montepulciano, Italia, dan meninggal 16 Januari 1656, Chennai, India. Roberto de Nobili adalah misionaris katolik yang pernah bekerja di India. Ia berasal dari kalangan bangsawan Italia dan lahir di Montepulciano, Tuscany pada September 1577. Pada umur 20 tahun ia masuk Ordo Yesuit. Ia kemudian diutus sebagai misionaris ke India dan tiba di Goa pada tanggal 2 Mei 1605

Roberto de Nobili (1577--1656). Misionaris Jesuit Katolik. Meskipun ditentang keluarga, Nobili menjadi seorang Jesuit pada tahun 1596/7 dan dikirim ke India pada tahun 1605. Berbeda dengan misi-misi mapan yang mencari pertobatan yang disuntiktif dari semua hal India, de Nobili belajar bahasa dan mengadopsi gaya sanyasin. Orang- orang Katolik lainnya keberatan dengan alasan pengkhianatan terhadap  Katolik. Seruannya ke Roma akhirnya ditegakkan, di Romanae Sedis Antistes . Upaya perintisnya (seperti yang dilakukan Ricci di Cina ) adalah langkah penting di jalan menuju indigenisasi agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun