Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Episteme Ilmu Studi Pellet Dayak Kalimantan

14 Juli 2019   14:37 Diperbarui: 14 Juli 2019   14:39 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini tidak usah dipikirkan secara serius, ini hanya tulisan antropologis dan mitos yang hanya sekedar diskusi public, dan bukan wilayah private. Namun demikian pada 34 Provinsi di Indonesia, dan 416 kabupaten, 98 kotamadya, 7.094 kecamatan, 8.480 kelurahan, dan 74.957 desa memiliki apa yang disebut tradisi karuhun atau budaya leluhur pada masa silam.

Kita semua adalah berasal dari sejarah, dan kita sendiri adalah sejarah itu sendiri. Muka kita sendiri adalah percabangan sejarah mama, dan bapak kita, atau eyang kita. Jadi memahami bangsa Indonesia tentu saja tidak bisa tanpa melihatkan apa yang dikatakan dalam ilmu sejarah. Kita semua adalah sejarah, masuk dalam jejaring sejarah, merayap, merangkul sejarah dengan segala aspeknya.

Tulisan ini adalah tulisan aspek sejarah masa lalu sejak bangsa ini ada, dianggap sebagai warisan leluhur nusantara, dengan ilmu, seni, mitos, mokam, mistik, dan segala macam dimensinya. Boleh saja kita membantah dan membencinya, namun pada aspek tertentu ketika rasionalitas tidak mampu menyelesaikannya [misalnya sakit] maka orang menyebutknya dengan pengobatan altertatif, atau lebih kasarnya pergi ke orang pintar [dukun, bidan] dan keyakinan lain yang memungkinkan diperoleh untuk menyelesaikan masalah.

Apa itu ilmu Pellet; pertanyaan konyol atau bodoh sebenarnya. Tetapi sebagai peneliti dalam bidang ini hampir 30 tahun saya mempelajarinya, saya buat defenisi sendiri. Ilmu Pellet adalah sama dengan [Ilmu Negasi]. Jika kurang paham ilmu negasi adalah ilmu melawan hakekat struktur hukum alam secara alami. Jika kurang paham, pellet itu semacam penciptaan Muzijat [mirip Nabi Isa mengubah air menjadi anggur kata teman saya Mas Stefanus Slamet Wibowo], maka Pellet bersifat abnormal maka nama orang [manusia] yang melakukan sering disebut [paranormal]. Karena pekerjaan tindakan dan hasilnya memang tidak normal, dan bersifat melampaui dugaan rasionalitas bisa.

Maka tidak usah berharap banyak pada hal-hal semacam ini lebih baik ciptakan prestasi, cari nama baik, ciptkan dan miliki kekayaan berlimpah dengan cara baik, berdoa pada Tuhan sesuai agamanya, dan hormati orang tua maupun sesama itu jauh lebih bijaksana.

Di Tanah Air Indonesia banyak sekali praktik dan tindakan ini baik bersifat sengaja, tidak sengaja, sesat, setangah benar setangah tidak, dan dijadikan penimpuan belaka dan akibatnya melanggar hukum positif dihukum oleh aparat Negara. Banyak di Google disebutkan dukun palsu, dukun memperkosa, dukun mencari duit, melipat gandakan uang, ada paranormal online dan seterusnya. Dan hal itu bisa mengakibatkan keresahan dalam masyarakat berdalil akhir penipuan. Maka masyarakat bangsa ini tidak boleh bodoh memahami apa disebut praktik paranormal.

Di Tanah Dayak yang saya tahu ada banyak mistik yang bisa dipakai, macam-macam dari ilmu supaya tahan belajar, tahan lapar, tahan kerja keras tidak bisa cape, tahan begadang sampai 49 hari, ilmu menghilanghkan badan, menghilangkan desa atau menghilangkan 1 pulau provinsipun Kalimantan bisa dilakukan jika diperlukan atau menyuruh rumah gedung menjadi danau.  Saran saya era moderan dan rasionalitas ada baiknya kita tidak perlu hal-hal ini dipelajari apalagi dipakai, tidak usah mencarinya tidak bakal bisa, jika memang jodoh dan cocok trahnya dia akan datang sendiri pada saat diperlukan.

Ingat Kata Kunci Ilmu Metafisik atau ilmu Pellet adalah ilmu Negasi atau semacam menciptakan Muzijat. Maka menurut riset saya yang disebut paranormal benar tidak akan pernah menjual memperdagangkan hal-hal ini atau dijadikan objek bisnis, atau lahan menolong orang lain dengan kompensasi tertentu, Atau memamerkan didepan public semacam kontestasi kemampuan, ingat diatas langit masih ada langit. Artinya penguasaan ilmu metafisik yang benar harusnya dipakai dimanfaatkan hanya untuk kebaikan, menolong sesama, sekalipun defininsi ini tidak final karena hati manusia tidak ada satupun yang tahu. Artinya moral etisnya pun tidak dapat diketahui.

Setelah cukup memiliki wawasan logis, pragmatis, maka pada tulisan ini saya mencoba menjelaskan keunikkan tradisi nusantara pada {Pellet Dayak}.  Nama pellet nya disebut [Rindu Menangis]. Saya waktu kecil berulang kali dikasih lihat oleh ngokong saya, dan eyang putri saya pellet ini memang sakti juga untuk memelet lawan jenis. Bentuknya minyak biasa, ditaruh dalam botol sebesar minyak kayu putih [bahasa dayak disebut "cupu awai"]  bersama kapas wujud kapasnya sudah hitam, tetapi minyaknya tidak pernah kering. Dalam praktik minyak ini   kata ngokong saya, dan eyang putri sudah berumur 1000 tahun lalu warisan mereka,  jika minyaknya kering berarti pellet tersebut sudah menguap, artinya si pemegangnya tidak amanah atau hati jiwanya kotor.

Lalu bagimana cara memulangkan minyaknya. Caranya adalah pada bulan purnama dan langit bintang terang jam 00.00 sampai jam 03.00 minyak tersebut ditaruh diluar rumah, diatas lesung tempat menumbuk padi. Dibiarkan dalam bentuk terbuka. Jika memang takdirnya masih berjodoh dengan doa maka minyak tersebut terisi kembali. Jika tidak maka dimasukkan kerumah kembali disimpan satu waktu tertentu minyak ini berisi kembali. Demikian juga jika barang ini mau dipakai pada manusia hatinya tidak baik maka minyaknya kering. Yang kadang unik jika saat tidak diperlukan justru minyakknya berlimpah;

Dalam ceitra itu ngokong saya,  dinarasikan bagimana cara membuat ilmu pellet bernama rindu menangis. Jika seandainya mau melakukannya. Bahan utamanya bernama binatang Rindu Menangis [saya tidak tahu bahasa Indonesianya]. Tapi binatang ini bisa ditemukan dihutan liar berbentuk mirip kupu-kupu [ngengat] dan bisanya hinggap dibatang pohon besar berdiam diri. Jika dipegang maka tubuhnya mengeluarkan banyak macam benda putih seperti bedak body powder. Tinggal tangkap saja, pada hari Jumat bisanya atau Jumat legi jika tidak Jumat Kliwon tergantung hitungan wetonnya. Binatang ini harus dimasukkan dalam botol [bahasa dayak disebut "cupu awai"]  dicampur dengan minyak asli kepala buatan sendiri.

Jika mungkin buah kelapanya adalah buah kepala hijau yang baru pertama kali berbuah, dan buah kepala posisinya haru menghadap Timur atau jika tidak menghadap selatan.  Setelah dua bahan itu selesai dan dimasukkan dalam [bahasa dayak disebut "cupu awai"]  maka harus dibaca matra tertentu [maaf tidak saya tulis]. Jika tidak bisa membuat mantra maka minyak tersebut bisa diikat atau digantung pada {balai adat] bernama Tihang Lalu. Apa itu Tihang Lalu adalah tiang rumah adat dayak {Balai] untuk upacara Ijambe. Bisanya memakan waktu 3 hari sudah cukup. Sekarang jika minyaknya berbentuk wangi, berlimpah atau bertambah banyak artinya minyak tersebut sakti; jika sebaliknya maka minyak tersebut gagal.

Bagimana cara menggunakannya. Cara menggunaknya gampang sekali, tinggal ambil minyak sedikit, dan taruh dijari telunjuk kemudian oleskan pada belakang leher lawan jenis. Gerakannya dari arah kiri ke arah kanan. Hasilnya luar bisa seseuai namanya {Rindu Menangis] pasti semua manusia paham maknanya.  Penggunaannya hanya atas restu alam semesta, niat baik, dan ketulusan hati palimg dalam.  Selamat melestarikan budaya Nusantara,  dan Indonesia memang unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun