Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Etika Masyarakat [2]

23 Mei 2019   21:49 Diperbarui: 23 Mei 2019   22:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Episteme Etika Masyarakat [2]

Orang mungkin mengatakan itu sudah biasa bagi semua jenis dan kondisi manusia di setiap saat dan di semua negara di bumi, di mana pun kemungkinan objektifnya telah atau telah diberikan. 

Harus diajarkan di taman kanak-kanak sejarah budaya gagasan kapitalisme yang naif ini harus dilenyapkan sekali untuk selamanya. Keserakahan tanpa batas untuk mendapatkan keuntungan tidak sama dengan kapitalisme, dan masih kurang semangatnya.

Kapitalisme adalah rasio instrumental bahkan mungkin identik dengan pengekangan, atau setidaknya penempaan rasional, dari dorongan irasional ini. Tetapi kapitalisme identik dengan pengejaran laba, dan laba yang diperbarui pada siklus, melalui perusahaan kapitalis yang berkesinambungan, rasional, dan berkelanjutan. Karena memang harus demikian: dalam tatanan masyarakat yang sepenuhnya kapitalistik, sebuah perusahaan kapitalis individual yang tidak memanfaatkan peluang untuk menghasilkan laba akan punah.

Weber memperkenalkan perbedaan antara etika keyakinan dan etika tanggung jawab yang terkenal, Politik sebagai Panggilan, yang Weber sampaikan kepada di Jerman pada tahun 1918.

Weber menjelaskan dua pandangan dunia yang berbeda. Etika keyakinan menghadirkan dunia niat baik, kadang-kadang dicontohkan oleh orang-orang yang bertindak atas dasar kepercayaan agama cinta kasih. Misalnya: seorang Kristen melakukan apa yang benar dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Tetapi etika tanggung jawab melihat melampaui keyakinan dan niat, dan memperhitungkan konsekuensi tindakan (atau tidak bertindak).

Menurut Weber, manusia harus melawan kejahatan dengan kekuatan, jika tidak mereka akan bertanggung jawab untuk memerangi kejahatan. Meskipun kerangka acuan Weber adalah tradisi Kristen, dapat dikatakan ketegangan yang sama antara keyakinan dan tanggung jawab juga berlaku dalam tradisi agama lain.

Ini adalah pendekatan kedua (etika tanggung jawab) menyiratkan tanggung jawab etis dalam hal bagaimana kita memahami posisi kita dalam masyarakat. Diskusi tentang etika dan masyarakat mencakup banyak penerapan etika khusus: etika bisnis dan tanggung jawab perusahaan, etika media, dan etika medis. 

Pertanyaan tentang bagaimana menanggapi berita palsu, ketidaksetaraan sosial, perang pesawat tak berawak, kecerdasan buatan, pengungsi politik, intoleransi agama atau perubahan iklim, semuanya memiliki hubungan besar dengan masyarakat.

Tulisan  ini tidak membahas salah satu bidang yang diterapkan secara rinci, tetapi berfokus pada masalah hubungan antara etika dan masyarakat dengan tingkat yang lebih tinggi, dengan referensi khusus pada konsep keadilan, keadilan, dan kepercayaan. Fukuyama (1996) menyatakan "kesejahteraan suatu bangsa, serta kemampuannya untuk bersaing, dikondisikan oleh satu karakteristik budaya yang meresap: tingkat kepercayaan yang melekat dalam masyarakat".

Referensi Teks Bacaan:

Baier, Annette. 1994. Moral Prejudices: Essays on Ethics. Cambridge: Harvard University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun