Riset tentang Filsafat  Kematian [Philosophy of death], maka dalam telahan alat akademik yang saya pakai adalah 3 tokoh yakni  Filsafat Kematian: Martin Heidegger, Thomas Nagel, Philip Gould. Riset ini membahas 3 tokoh tesebut secara berturut-turut Makalah ini membahas tiga pendekatan untuk konsep kematian: pendekatan eksistensial oleh Heidegger, evaluasi pragmatis oleh Nagel, dan  pengalaman oleh Philip Gould. Riset tentang kematian yang bersifat Experiential  [pengalaman yang dihayati] dilakukan oleh: Philip Gould. Philip Gould, alias Lord Gould dari Brookwood, bukan seorang filsuf.
Philip Gould [ 30 Maret 1950- 6 November 2011] adalah ahli strategi Partai Buruh yang brilian yang membantu membawa PM Tony Blair ke tampuk kekuasaan pada tahun 1997, dan dianugerahi gelar kebangsawanan pada tahun 2004. Di sini, di bagian pertama dari dua kutipan dari buku barunya yang diserialkan di Mail,  menggambarkan perjalanan yang bergerak dari diagnosis dengan kanker esofagus pada tahun 2008 untuk diberi tahu dia memiliki tiga bulan untuk hidup. Dia meninggal pada 61 November 2011, ditemanin dengan setia oleh  istrinya Gail dan putri mereka, Georgia, 25, dan Grace, 22, di sisi akhir hayatnya.
Pada Januari 2008 sebuah diagnosa  rumah sakit menyatakan  menderita kanker kerongkongan. Pada 2011 dilakukan  operasi  telah gagal, dan  Gould, seperti katanya, memasuki 'zona kematian [death area].
Penjelasan  saya awali dengan kesadaran yang dimiliki oleh Philip Gould dengan menyatakan bahwa "Saya menikmati kematianku. Ini adalah waktu yang paling memuaskan dalam hidup saya".
Philip Gould menyatakan sebagai berikut: 'Kali ini jelas ... aku berada di tempat yang berbeda, zona kematian, di mana ada intensitas seperti itu, kekuatan seperti itu. Dan ternyata ini normal. Jadi, meskipun jelas saya ... lebih suka tidak berada dalam posisi ini, itu adalah waktu yang paling luar biasa dalam hidup saya, tentu saja waktu yang paling penting dalam hidup saya.
Philip Gould melanjutkan untuk mengubah periode akhir menjelang kematian menjadi sebuah proyek dengan menulis tentang situasinya. Memoarnya diterbitkan pada tahun 2012 dalam sebuah buku berjudul When I Die: Lessons from the Death Zone.
Salah satu hal yang terjadi padanya pada tahap awal kankernya adalah permulaannya untuk lebih tertarik pada agama dan filsafat. Pada tahun 2010, setelah perawatan awal, ditemukan ternyata penyakit kankernya telah kembali semakin ganas. Philip Gould  mengingat percakapan dengan PM Tony Blair di mana mantan Perdana Menteri mengilhami dengan kata-kata:
 "Anda harus menggunakan perulangan ini untuk mengetahui tujuan Anda yang sebenarnya dalam makna hidup". Philip Gould menerima nasihatnya: pada tahap-tahap awal kankernya  secara alami bertahan hidup; tetapi pada akhirnya jelas  penyakitnya tidak mampu dikalahkan oleh dokter atau tindakan medis, sehingga Philip Gould membuat hasil kontemplasinya dengan  gagasan tentang skala waktu hidup Anda yang mungkin adalah hak istimewa yang tidak tersedia bagi banyak orang"'.
Philip Gould merasa bingung, namun; kebutuhan pada suatu tujuan, perasaan  realitas baru bersama dengan hilangnya pengaruh pada peristiwa-peristiwa, tetapi  tekad untuk melanjutkan perawatan tanpa pikiran untuk bunuh diri.
Suasana ini berkembang. Kemudian, Philip Gould menyatakan  kematian dianggap sebagai 'kemunduran, semakin tidak relevannya pertumbuhan, berakhirnya pertumbuhan, penghentian kontribusi. Tetapi pada situasi sakit  dan  sekarat  adalah saat penilaian, saat penghakiman sebelum kematian menjemput kita. Philip Gould berbicara kepada David Sturgeon, seorang konsultan psikiater,  mengatakan kepadanya  kematian yang baik ada kebutuhan untuk menerima kematian dan  melihat proses kematian sebagai waktu terpenting dalam hidup seseorang.