Hasil lembaga survey Quick Count Pilpres 2019 yakni, Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi, menghasilkan simpulan statistika bahwa pemenang adalah Calon Nomor Urut 01 diantara kisaran 54%, dan pasangan nomor urut 02 diantara kisaran 46%. Dan data sampling terkumpul mendekati angka 99,95% sudah masuk terkumpul.
Artinya secara ilmiah atau episteme statistika data ini tidak memiliki perubahan signifikan pada pengurangan dan penjumlahan suara atau mengalami stationer data.
Dengan metode sampling data ini dapat disimpulkan atau digeneralisasikan bahwa yang tampil sebagai pemenang adalah Calon Nomor Urut 01.
Namun pada saat yang sama pasangan nomor urut 02 justru menyatakan angka hasil survey tidak valid, tidak reliable, dan menyesatkan kemudian disampaikan dengan terbuka bahwa pasangan urut pasangan nomor urut 02 yang menang dengan 3 kali pernyataan.
Bahkan dalam  tempo 3 x 12 jam, pasangan nomor urut 02 tiga kali mengumumkan kemenangannya. Pernyatan pertama menang berdasarkan exit poll sebesar 55 persen; dan pernyataan berikutnya kata update terbaru hasil real count yang sudah masuk, disimpulkan telah menang 62 persen.
Dan pada hari ini berita DetikNews, Jumat 19 April 2019, 18:04 WIB, dengan judul "BPN Jelaskan Alur Penghitungan Suara yang Diklaim Prabowo Menang 62%. Capres PS mengklaim sudah menang 62% berdasarkan real count internalnya.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menjabarkan alur penghitungan suara tersebut. "Partai Gerindra punya saksi pilpres, punya pileg di seluruh Indonesia. Termasuk seluruh saksi dari partai koalisi pendukung Pak Prabowo. Dari saksi itu, C1 itu dikirimkan ke kami oleh saksi itu. Itu masuk ke DPP masing-masing dan BPN Prabowo-Sandi disinkronisasi, direkap, dibikin tabulasinya. Akhirnya kita lihat sudah sampai 60 persen. Lalu diumumkan oleh Pak Prabowo," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jumat (19/4/2019).
Ada 3 metode episteme menemukan kebenaran ilmu  yaitu :(a) metode logika (apriori- non sensual) matematika (deduksi /normatif)--deducto hypothetico,  dan (b)  metode statistika (induksi/ positive) empirik/ sensual) aposteriori- inducto empirico. (c) pada pendekatan [a] dan [b]  ini di sebut metode dualisme deduksi induksi, (deducto hypothetico  empirico verification] sehingga mampu menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan [atau what, why, dan how];
Pengertian sampling mnurut Cooper, Schindler (2001:162), sampling is that by selecting some of the elements in a population, we way draw conclusions about the entrie population. Â Levin (1994:297) sampling definition part or portion of the population chosen for study.
Menurut Apollo Daito (2007:70), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan  onel peneliti untuk dipelajari  dan kemudian dicek kesimpulannya.Â