Tanda Metafisik  Di  Solo
Berita pada Tribun Lampung.co.id Polda Jawa Tengah (Jateng) sudah selesai menggelar rekonstruksi kasus PDAM berwarna merah darah. Air PDAM berwarna merah darah di sekitar rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Polisi menemukan unsur kesengajaan dalam kasus air PDAM berwarna merah darah tersebut. "Sampai saat ini, diduga ada unsur kesengajaan," kata Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Muhammad Hendra Suhartiyono, Sabtu (20/10/2018) siang.
Di kutip dari Tribunsolo.com, Pohon Beringin di depan pintu masuk Museum Radyapustaka Solo di Sriwedari  tumbang gara-gara hujan deras dan angin kencang, Selasa (23/10/2018) sore. Pohon menimpa satu mobil yang melintas di Jl Slamet Riyadi Solo, depan museum. Padahal di depan museum terdapat pula rel kereta api. "Kemungkinan untuk Kereta Batara Kresna besok pagi belum bisa melintas, karena masih terhalang," kata Gatot.
Solopos.com - Api membakar belasan kios di Pasar Legi Solo pada Senin (29/10/2018) sore. Api sulit dipadamkan karena angin bertiup kencang. Wartawan Solopos.com. Irawan Sapto Adhi, yang berada di lokasi melaporkan api kali pertama berkobar di kios sisi utara dekat terminal angkuta pasar tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Ada belasan kios yang terbakar. Api dan asapnya membubung tinggi.
(1) Metafisik dan makna kedalaman pada dokrin: "sedulur papat limo pancer". Pertama, Kakang kawah metafora air ketuban;  Kedua, metafoa Adi Ari-ari atau ari-ari. Ketiga, getih atau darah. Keempat, Pusar merupakan penghubung antara ibu dan anak; Kelima, Pancer. Pancer adalah kita sendiri sebagai pusat kehidupan ketika dilahirkan. Â
Atau makna metafisik Dokrin Jawa Kuna sebagai "Petunjuk Arah". Posisi Ngalor (utara), Kidul (selatan), Kulon (barat), Wetan atau Wiwitan Permulaan (timur); dan pusat diri; disejajarkan dengan pasaran nama weton neptu 5 hari legi, paing, pon, wage, kliwon. Atau  Dokrin bahasa (Semiotika) pada Bentuk Ha, Na, Ca, Ra, Ka. Memuncukan dialektika  Dora Sambada;  Atau ada dua utusan sama benar sama kuatnya dan sama matinya. Â
Kemudian digeser makna menjadi pendasaran  pentinnya logika (berpikir atau sembah "Cipto"); sampai sembah "roso" sehingga memungkinkan makna pada berita di atas mampu dipahami. Atau Maka hidup dimaknai dengan olah rasa batin. Atau dalam sembahrogo, sembahcipto, sembahjiwo, dan sembahroso. Di sebut Utomo manusia adalah Roso. Dengan roso maka ruang dan waktu dapat dijelaskan dipahami;
(2) Dokrin "Getih" atau Darah atau dalam metafisik Dokrin Warna Bubur "merah putih" sebagai simbol Gula Merah, dan Kelapa Putih atau Merah Putih dari kata "Sang Saka Gula Kelapa" dalam riwayat umbul umbul bendera Indonesia. Atau dapat juga memiliki makna lain pada sajian ritual untuk sambut kelahiran bayi di keluarga Jawa Kuna atau metafora  simbol pengharapan.  Maka simbolnya ada disemua alun-alun selalu ditanam Pohon Beringin simbol peleburan fusi horizon waktu. Â
(3) Maka ada di Museum pada kata ["Sriwedari"] menjadi tempat diselenggarakannya tradisi hiburan Malam Selikuran atau Grebek Gunungan atau menggelar kirab 1.000 tumpeng. Kata pada angka 21 disebut   ["selikur"], dipahami terbalik menjadi 12  disebut ["Kalih welas"] tanda krisis Welas asih adalah sebuah cinta kasih sesama anak bangsa.
(4) Museum Radya Pustaka Solo di  Sri Wedari; Secara etimologi, "radya" berarti pemerintah, sementara "pustaka" berarti pusaka atau surat. Maka dulu ditafsir tempat ini adalah tempat pemerintah menyimpan dokumen-dokmen penting. Maka dokumen adalah gagasan didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890 ini merupakan museum tertua yang ada di Indonesia.Â