Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis Literatur, Thus Spoke Zarathustra [12]

26 November 2018   11:19 Diperbarui: 26 November 2018   11:52 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Drunken Song berisi penegasan yang  menggembirakan tentang kekambuhan yang kekal: "Apakah kamu pernah  mengatakan Ya untuk satu sukacita;  O teman-teman saya, maka Anda  mengatakan Ya untuk semua celaka. 

Semua hal terjerat, terjerat,  terpikat; jika Anda menginginkan satu hal dua kali, jika pernah Anda  berkata," Tolong aku, kebahagiaan! Tinggallah, sebentar! "Maka Anda  menginginkan semua kembali. Semua yang baru, semua selamanya, semua  terjerat, terjerat, terpikat oh, maka Anda mencintai dunia. Yang kekal,  mencintainya selamanya dan lamanya; dan untuk celaka juga, Anda berkata:  pergi , tetapi kembali! Untuk semua keinginan sukacita keabadian. "

Alam  semesta tidak terdiri dari momen-momen statis dan terpisah yang dapat  diidentifikasi dan diisolasi. Sebaliknya, itu adalah fluks konstan, dan  segala sesuatu di setiap saat adalah bagian dari proses fundamental  menjadi ini. Dengan demikian, tidak ada momen sukacita yang dapat  dipilih dari fluks ini dan dipertahankan seolah-olah terpisah dari yang  lain. 

Jika seseorang dapat menerima kekambuhan kekal dan apa yang  Deleuze sebut "makhluk menjadi," seseorang dapat menerima  sukacita  seseorang tidak berbeda dari kesengsaraan seseorang. Anda dapat  mengambil semua atau tidak sama sekali, dan jika Anda mengambil semua,  Anda harus bersedia memilikinya untuk selama-lamanya.

Munculnya  singa di bab terakhir merupakan sindiran terhadap bab pertama, "On the  Three Metamorphoses," di mana singa direpresentasikan sebagai tahap  kedua dalam perjalanan menjadi overman. Singa akan diikuti oleh anak,  pencipta yang tidak bersalah. Saat melihat singa, Zarathustra berkata,  "anak-anakku sudah dekat"---Selesai*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun