Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mill: On Liberty [5]

3 November 2018   22:34 Diperbarui: 3 November 2018   22:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tulisan ke (5) tentang Bab 3, Individualitas, sebagai salah satu Elemen Kesejahteraan {"Chapter 3: Of Individuality, as one of the Elements of Well-being"}

Mill bertanya  apakah orang harus diizinkan memegang dan mengekspresikan keyakinan yang tidak popular; atau  pada pertanyaan apakah orang harus diizinkan untuk bertindak  berdasarkan pendapat mereka tanpa menghadapi hukuman labeling atau stigma sosial. Mill menyatakan tindakan tidak boleh sebebas pendapat tanpa ketegakan jiwa rasional karea jika tidak dapat membahayakan atau menjadi "gangguan bagi orang lain." Namun,   untuk menghormati pendapat yang berbeda  berlaku untuk tindakan sikap toleran dan  menghormati tetap pada panduan jiwa rasional berkeutamaan. Karena manusia tidak sempurna, "eksperimen hidup" yang berbeda berharga. Ekspresi individualitas sangat penting untuk kemajuan individu dan sosial.

Individualitas berperan untuk pengembangan diri. Masalah mendasar yang dilihat Mill dengan masyarakat adalah  spontanitas individu tidak dihargai karena memiliki pandangan untuk kebaikan apa pun dalam dirinya, dan tidak dilihat sebagai hal kondusif bagi semuanya. Mill berpendapat  orang harus dilatih sebagai anak-anak dalam akumulasi pengetahuan pengalaman manusia, harus memiliki kebebasan sebagai orang dewasa untuk menafsirkan pengalaman itu sesuai keinginan mereka. Mill menempatkan penekanan moral yang besar pada proses membuat pilihan, dan tidak hanya menerima kebiasaan tanpa pertanyaan atau repleksi.

Kompetensi diperlukan untuk  membuat pilihan menggunakan semua kemampuan dan potensi dirinya. Mill kemudian menghubungkan keinginan dan dorongan tercermin dalam individualitas dengan pengembangan karakter: "Seseorang keinginan dan dorongannya bukan miliknya, tidak memiliki karakter, tidak lebih dari karakter mesin uap atau manusia mesin atau manusia robot."

Mill mengatakan  orang menjadi lebih berharga bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain ketika mereka mengembangkan individualitas mereka. Mill kemudian beralih ke bagian kedua dari diskusinya, cara orang-orang menggunakan kebebasannya sebagai individu berharga atau bermanfaat bagi orang lain.

Individualitas itu berharga karena orang mungkin belajar sesuatu dari sesuatu yang berbeda dengan dirinya untuk membentuk pengalaman. Orang tidak puas dan banyak meragukan atau bertanya dapat menemukan pengalaman baru, dan menyimpan memori pengalaman hidu berharga. Dan manusia hebat itu langka, dan mereka  hanya bisa bernafas bebas dalam suasana kebebasan." Orang-orang tidak orisinal atau tida ingin mencari keterbaharuan berpikri cenderung tidak melihat nilai orisinalitas, dan cenderung menghindari kejeniusan untuk mengasah bakatnya.

Mill berpendapat  semua orang harus menilai apa yang dibawa oleh orisinalitas ke dunia idenya. Tidak ada satu pola untuk cara terbaik menjalani hidup. Jika seseorang cukup berkembang, maka pilihannya tentang bagaimana menjalani hidup adalah yang terbaik justru karena ia sendiri mampu tumbuh berkembang dengan pilihan dan pengalamannya sendiri. Orang membutuhkan atmosfer yang berbeda untuk mengembangkan dan mencapai potensi mereka, dan masyarakat harus mendukungnya supaya kondosif  sehingga menjadi individu yang baik dan berbudi luhur.

Kebebasan dan individualitas sangat penting untuk kemajuan individu dan sosial. Melihat ketidaksamaan kemampuan orang mengambangkan potensi-potensinya  adalah kunci dalam belajar tentang kelemahannya sendiri (evaluasi diri sendiri). Keragaman memungkinkan melihat potensi menggabungkan sifat-sifat positif dari orang yang berbeda. Konformitas sebaliknya, membuat orang belajar antara  satu sama lain. Mill menulis  itu adalah "despotisme adat"   mencegah peningkatan Inggris, dan    keragaman gaya hidup pada alur relative di Eropa yang membuatnya lebih progresif daripada konformis di Cina. Namun, Mill khawatir  Eropa maju menuju cita-cita Cina "membuat semua orang sama," dan dengan demikian akan menghadapi stagnasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun