Meditations on First Philosophy (6)
Tulisan ini adalah disadur pada buku teks pdf dengan judul "Meditations on First Philosophy", oleh  Rene Descartes, diterjemah oleh Veitch (1901).Â
Buku Meditations on First Philosophy, terbagi dalam enam [6] tipe meditasi atau proses pembatinan kesadaran dalam filsafat Cartesian. Pada tulisan ke [6] ini akan dibahas interpretasi dan tafsir pada  Meditasi  Kedua, Bagian 2: ['Argumen Lilin"] atau {" The Wax Argument"].Â
Meditator mencoba untuk menjelaskan dengan tepat apa "Saya" ini, "hal yang berpikir". Dia menyimpulkan bukan hanya sesuatu yang berpikir, mengerti, dan berkehendak, tetapi juga sesuatu yang membayangkan dan merasakan. Setelah semua, ia mungkin bermimpi atau ditipu oleh iblis jahat, tetapi masih bisa membayangkan hal-hal dan masih tampaknya mendengar dan melihat hal-hal. Persepsi inderanya mungkin tidak veridikal, tetapi mereka tentu saja merupakan bagian dari pikiran sama yang berpikir.
Sang Meditator kemudian bergerak untuk menanyakan bagaimana dia mengetahui "Aku". Tentang kemampuan panca indra, seperti yang telah kita lihat, tidak dapat dipercaya.
Demikian pula, dia menyimpulkan, tidak bisa mempercayai imajinasi. Imajinasi dapat memunculkan ide-ide dari segala macam hal yang tidak nyata, sehingga tidak bisa menjadi panduan untuk mengetahui esensinya sendiri. Namun, Meditator tetap bingung.
Jika, seperti yang telah simpulkan, adalah hal yang berpikir, mengapa memiliki pemahaman yang jelas tentang tubuhnya dan sulit mengidentifikasi apa yang "aku" pikirkan.
Untuk memahami kesulitan ini, dia mempertimbangkan bagaimana kita mengetahui sepotong lilin yang diambil dari sarang lebah: melalui indra atau dengan cara lain.
Dia pertama-tama mempertimbangkan apa yang dapat ketahui tentang sepotong lilin dengan menggunakan indra: rasanya, bau, warna, bentuk, ukuran, kekerasan.
Meditator kemudian bertanya apa yang terjadi ketika sepotong lilin ditempatkan di dekat api dan meleleh. Semua kualitas yang masuk akal ini berubah, sehingga, misalnya, sekarang lunak ketika sebelumnya  berbentuk batangan lilin.
Meskipun demikian, ada bagian lilin yang sama masih utuh. Pengetahuan bahwa sepotong lilin yang solid; Â dan bagian lilin yang meleleh adalah sama tidak dapat datang melalui indera karena semua sifatnya yang masuk akal telah berubah.