"Peristrophe Periagoge" Dialog Socrates Dengan Glaukon [5]
Matahari (Sun)
Dialog Glaukon Dengan Socrates sebagai hidup mati atau bolak balik menanjak (anabasis), turun (katabasis) Platon mencapai tahap-tahap pada ["idea Yang Baik" atau "ten tou agathou idean"]. Platon membagai 3 bentuk metafora alegori untuk mencapai ["idea Yang Baik"] yakni: (1) Matahari (Sun), (2) Dua Garis Membagi (Divided Line), (3) "The 'Allegory Of The Cave" atau alegori Gua (Cave).
Tentang  makna "Matahari (Sun)",  pada pemikiran buku pada teks  Buku VII The Republic  Platon atau Politeia Platon,  atau esensi dialog Socrates Glaukon pada teks Buku VII Alegori Dua Garis Membagi Pada Buku  Politeia, Teks Seksi  507a7 sampai 508c2.
Pada teks ini dijelaskan "Matahari (Sun)" atau helios tahap pengetahuan intelek atau episteme dalam kemampuan memahami ["Dianoia"] atau logika abstrak matematika, dan sampai kepada tertinggi tertanammnya jiwa manusia pada pengetahuan ["Noesis"] atau  (Arete).
"Matahari (Sun) atau cahaya (phos) wajib hadir dalam setiap proses mengetahui pada objek (known). Tanpa cahaya (phos) tidak dapat mengetahui apapun sebagai kesatuan dengan pemahaman, dua hal berbeda dalam 1 kesatuan. Kawasan terlihat dengan menggunakan cahaya dengan kemampuan indrawai manusia (horomena). Pemahaman pada wilayah ini sering dikenal dengan nama dunia mata indrawi (kosmos  aisthetos) atau pengalaman persepsi indrawi (aesthesis arete).
"Matahari (Sun) atau cahaya (phos)Â berasal dari sang "Demiurgos". Maka posisi "Matahari (Sun) atau cahaya (phos)Â di sebut sebagai daya ke wilayah ["idea Yang Baik"] yang menarik manusia. Â Menarik manusia pada sasaran (a) wilayah inteligibel, Â dan (b) aktivitas pikiran murni (noumena). Â Atau ditafsir kemudian menjadi dunia idea (kosmos noetos) atau mata jiwa.
"Dua Garis Membagi (Divided Line), di antara dunia indrawi (kosmos  aisthetos), dan kelajutan pada dunia idea (kosmos noetos) atau mata jiwa. Maka ["idea Yang Baik"], dan  "Matahari (Sun) menghasilkan tatanan dua mata; berupa mata indrawi, mata jiwa. Dua mata ini menghasilan dua tipe ilmu yang berbeda yakni  (a) pengetahuan sensible (visible world), sebagai "Eikasia (persepsi/gosib)" dan  "Pistis (kesan pancaindra)" disebut Platon sebagai pengetahuan "doxa" atau opini. (b) pengetahuan inteligibel sebagai ["Dianoia"] atau logika abstrak matematika, dan ["Noesis"].
Penjelasan ["idea Yang Baik"], dan  "Matahari (Sun) dapat dipahami dengan susah pada teks The Republic 508c3, sampai 509c11.  Jika dipahami lebih rinci maka (a)  ["idea Yang Baik"] hadir pada wilayah inteligibel, sejak pengetahuan matematika (nalar matematika), sampai memandang idea, untuk melahirkan episteme dengan rigoritas sampai ["kalos kagathos"]. (b) ["idea Yang Baik"] tidak muncul pada mata indrawi atau sifatnya berubah-ubah (doxa).
Maka ["idea Yang Baik"] adalah sumber seluruh pengetahuan, dan kebenaran dalam pemahaman keluhuran keunggulannya. Manusia belum bisa (tidak semua dapat) mencapai ["idea Yang Baik"], namun manusia selalu memiliki ide tentang ["idea Yang Baik"], khususnya wujud hasil paideia menjadi filsuf alamiah.
Daftar Pustaka: