Gadamer: "Kebenaran, Dan Metode" [3]
Johannes Gadamer (1867-1928), dan pasangan Emma Johanna Gewise (1869-1904) melahirkan anak bernama Hans Georg Gadamer, lahir di Marburg pada tanggal, 11 Februari 1900, dan  meninggal 13 Maret 2002 di Heidelberg. Johannes Gadamer, dan Emma Johanna Gewise adalah keluarga Protestan taat, dan ilmuan yang rigor, dan didik dalam lingkungan budaya Prusia. Hans Georg Gadamer dua kali menikah pertama tahun 1923 dengan  Frida Kratz (kemudian bercerai), memiliki 1 anak lahir  tahun 1926.  Menikah kembali pada tahun 1950 dengan with Kate Lekebusch.
Kekhawatiran Pak Dr. Johannes  Gadamer  (ahli kimia farmasi) atas karir anaknya yang memilih displin ilmu social dan karir sangat cemerlang terjawab dengan kepastian karir anaknya setalah beliau bertanya sebagai sesama dosen senior di Martin Heidegger untuk memastikan bahwa karir Gadamer Jr, terjamin. Â
Kemudian hari apa yang dikwatirkan itu tidak terjadi ketika  Gadamer  menerbitkan ide pada buku dengan judul "Truth And Method", atau ["Kebenaran, Dan Metode"] adalah buku yang akan saya bahas pada tulisan berikutnya. Buku Masterpiece, magnum opus atau great work karya Gadamer  tahun 1975 dengan judul  (Wahrheit und Methode) terbitan kedua  Second, Revised Edition, diterjemah oleh Joel Weinsheimer dan  Donald G. Marshall.Â
Buku asli (Wahrheit und Methode) di terjemah menjadi judul "Truth And Method", atau ["Kebenaran, Dan Metode"] membawanya menjadi ilmuwan terwahid di dunia pada era Kontemporer, dan teori hermeneutika. Tentu saja wajar karena tradisi akademik memungkinkan Gadamer mencapai karir, setelah mengiktui tradisi sistem pendidikan di  Albert Ludwigs University of Freiburg, The Philipps University Marburg, dan  University of Wroclaw (Poland).
Buku asli (Wahrheit und Methode) Â memuat pokok-pokok hermenutika filosofis yang tidak hanya berkaitan dengan teks saja, tetapi seluruh objek social, dan kemanusiaan. Pada tulisan ke (3) ini saya membahas topic "masalah metode".
Kata Geisteswissenschaften adalah membahas ilmu humaniora di awali dari pemikiran ulang oleh John S Mill, (logic Mill) dan warisan David  Hume untuk memperoleh ilmu induktif  eksperimental yang dinyatakan sah dalam ilmu pengetahuan. Geisteswissenschaften adalah dipakai untuk menjelaskan fenomena penjelasan tentang proses diri, dan  individu.  Ilmu social tidak dapat dipahami secara tepat  untuk pengetahuan akan keteraturan.
Studi pada individu dapat menolong pemahaman aturan perilaku umum manusia, dan masyarakat. Maka Helmholtz membedakan antara dua jenis induksi yakni induksi instingtif logis, dan artistic. Maka ilmu social dan eksakta berbeda dalam hal psikologis (geist), dan keduanya memperoleh simpulan induktif, tapi ilmu social berupa kesimpulan yang diperoleh tak sadar, karena dipengaruhi kondisi psikologis tertentu. Maka ilmu social membutuhkan kompetensi khusus  berupa kebijaksanaan, dan mutu intelektual, dan pegunaaan akal budinya.
Pada saat yang sama tugas Geisteswissenschaften atau ilmu humaniora (sebagai metode) dipengatuhi oleh mahzab sejarah, dan kesadaran diri logis.  Adalah  Droyen (Johann Gustav Bernhard Droysen) tidak ada kebenaran dalam ilmu humaniora  yang disusun dalam teoritis selain "sejarah". Hidup manusia adalah mengalir (kategoris imperative) tempat kegiatan humaniora mengalir. Ide penelitian sejarah adalah gravitasi  sehingga memungkinkan llmu social memperoleh kemajuan, dan validitas, sejawat dan independen.
Dilthey sangat dipengaruhi oleh (logic Mill), mempertahankan warisan romantisme idealism tentang ide (Geist), dan membedakan denga mahzab historis pada ilmu hukum dan keteraturan alam. Â Dilthey melihat pengetahuan ilmiah terlibat dalam putusnya hubungan kehidupan, menegaskan jarak dengan sejarahnya sendiri, yang semata-mata memungkinkan sejarah menjadi sebuah objek.Â
Maka Geisteswissenschaften atau ilmu humaniora (sebagai metode) suatu kemandirian bidang ilmu. Dilthey  menyatakan analisis tentang kebudayaan historis akan menghasilkan pemahaman ilmu lebih baik dibandingkan dengan pemikiran Neo-Kantian.