Candi Prambanan saya ubah maknanya menjadi  metafora "Kitab Teks Prambanan". Maka ada tiga modus "Ada" pada manusia,  yaitu Ada dalam dirinya (etre en soi), Ada bagi dirinya (etre pour soi), dan Ada untuk orang lain (etre pour les autres). "Kitab Teks Prambanan"  adalah Metode dialektik Hegel terdiri dari tiga tahap. Yang pertama adalah tesis (Brahman sang Pencipta), yakni membangun suatu pernyataan tertentu. Â
Yang  kedua adalah antithesis (Siwa sang Penghancur), yakni suatu pernyataan argumentatif yang menolak tesis.  Ketiga adalah sintesis (Wisnu sang Pemelihara), yakni upaya untuk mendamaikan tegangan antara tesis dan antitesis. Pada Candi Prambanan Siwagrha (Rumah Siwa) lebih besar adalah membangun kerangka kesadaran (berpikir) dengan menggunakan  pendekatan Paradoks (Antitesis) atau Anomali, Antinomi, Alienasi, Anomie, dan Kontradiksi.
Sampai akhirnya saya dapat membuat define baru dengan melakukan trans-literasi, dan rekonstruksi Candi Prambanan menjadi ilmu baru dalam bidang auditing menjadi pemahaman sebagai berikut:Â
Auditing  adalah proses kegiatan  dialectic (tesis, antitesis, sintesis)  pada isi tulisan klien dengan memahami kembali seluruh phenomena, makna konteks, text, dan menulis isi penilaian dalam bentuk opini (auditor melakukan proses membaca dan menulis) atau auditing terputus dari teks bersifat otonom.
Tatanan Ilmu Akuntansi sebagai fungsi produsen ke konsumen berupa teks laporan keuangan yang reliable dan relevan. Tema Prambanan konteks Auditing adalah metode dialektika memiliki unsur Paradoks (Antitesis) atau Anomali, Antinomi, Alienasi, Anomie, dan Kontradiksi (Siwa sang Penghancur), yang sangat kuat dan dominan.Â
Hubungan antara akuntansi dan auditing adalah bangunan  kerangka kesadaran (berpikir) bersama setelah dilakukan pengujian publik dengan menggunakan  pendekatan paradoks (antitesis). Dialektika Relasional menyatakan kehidupan berhubungan dicirikan oleh ketegangan-ketegangan yang berkelanjutan antara impuls-impuls yang kontradiktif.
Dengan memahami hasil penelitian yang demikian maka apa yang disampaikan Schleiermacher bahwa ["Hermeneutika adaah proses psikologis, seni determinasi, Â atau rekonstruksi proses mental, sebagai wujud manifestasi fakta empirik"].
Daftar Pustaka: Ormiston, Schrift.,1990., The Hermeneutic tradition : from Ast to Ricoeur., State University of New York Press.
Apollo, 2016., Pembuatan Filsafat Ilmu Akuntansi, Dan Auditing (Studi Etnografi Reinterprestasi Hermeneutika Pada  Candi Prambanan.
### bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H