Apa implikasi pemikiran Dokrin  ilmu Fichte atau Wissenschaftslehre bagi umat manusia (khusus). Pertama seluruh realitas didunia ini dalam pertimbangan keputusan bahwa logika atau kesadaran menjadi penting.Â
Akibatnya semua pendidikan di dunia ini baik idiologi berTuhan atau tidak ber Tuhan, pelajaran matematika adalah wajib. Di negara Francis agama tidak boleh diajarkan disekolah, (maaf alasan tidak bisa saya tulis), tetapi matematika, logika, retortika wajib disemua pendidikan, kebijakan, dan tatanan masyarakat dan negara.Â
Sekalipun negara tidak berTuhan ketika hape kita ketinggalan satu tahun kemudian kita cari masih dapat kembali, berbeda dengan di Indonesia helem bisa hilang, motor hilang, bahkan hape dosen di ruang kelas kuliah tertinggal hanya selisih 15 menit hilang, padahal negara ber Tuhan. Nampaknya dokrin Fichte sekaligus mengajarkan rigoritas dalam tindakan logis.
Bagimana mungkin negara ini bisa berubah, jika kita tidak memiliki ide logika, dengan jiwa rasional agathon. Mahasiswa kuliah tidak tahan duduk 15 jam belajar, budaya tidak tepat waktu, tidak displin, dan hidup tanpa idealism rasional. Bahkan di Francis Statue of August Comte at the Sorbonne in Paris  atau penghargaan patung  pada tokoh rasio positivism Comte di Pantheon Sorbonne University menunjukkan kemajuan manusia (Aufklrung, pencerahan) diabadikan. Pentingnya budaya tanggungjawab pada diri sendiri (aku murni), dan bukan aku kolektif.Â
Artinya aku murni menunjukkan kemampuan intelektual diri sendiri, hasil pikiran sendiri, dan kemampuan repleksi sendiri. Hanya dan hanya melalui cara ini memungkinkan manusia secara mandiri, bebas, bertanggungjawab pada hasil pemikirannya disebut memiliki (intellectual property rights).
Manusia barat (budaya ilmiah terpelajar) percaya bahwa sakit katarak tidak sembuh dengan doa, tetapi pakai hasil pemikiran penelitian untuk penemuan kedokteran, atau orang sakit TBC sembuh bukan dengan doa, tetapi dengan riset hasil pemikiran, sampai apapun yang kita pakai dan kenakan dalam kebutuhan didunia ini tidak lepas dari sentulan hasil pemikiran rasional, dan kemampuan intelektual.Â
Peralatan, teknologi, alat kedokteran, alat transportasi, alat kesehatan, alat kesenian, apapun dari A sampai Z kehidupan manusi adalah hasil output proses kesadaran otak manusia, semua adalah hasil kerja otak manusia.Bahakan merek dagang (trademark) seperti Starbucks, KFC, McDonald, The Coca Cola Company,  DuPont,  ExxonMobil,  General Electric,  Hewlett Packard,  The Home Depot, Intel, IBM, Johnson & Johnson, JPMorgan Chase, Boeing 787, Toyota, BMW, dan seterusnya  adalah hasil output hasil otak- sekali lagi hasil kerja otak, atau sebagai simbol (intellectual property rights) atau hasil {"Idealisme"} sebagai pencipta kenyataan" dan bertindak adalah "Aku (das Ich) atau "Ego".
Fakta penelitian diluar negeri manusia sudah menemukan partikel Tuhan (God particle: Higgs boson), dengan kemampuan logikanya, atau penciptaan NASA Space Shuttle (USA), dengan kecepatan hingga 28.100 kilometer per jam atau 1,4 jam untuk mengelilingi Bumi. Bahkan jika tahun 2030 ide ini diproduksi, komersialisasi pesawat Space Shuttle maka jarak Jakarta ke Tokyo Jepang hanya butuh waktu 3 menit sampai 1 menit. Negara lain sudah bisa mendefinisikan globalisasi penyempitan ruang dan waktu menjadi nol dalam ide republiknya.Â
Tetapi negara ini hanya sebagai konsumen, tanpa ada memproduksi apa-apa selain kebencian, dendam, kekerasan, iri hati.  Bagimana mungkin Indonesia ini masih ada rasisme, isu Sara pilkada pilpres, isu agama, iri hati, tusuk menusuk, berkelahi, menghujat, memaki, sudah dianggap punah di negara lain kira-kira 300 sampai 500 tahun lalu. Wajarlah dominisi output pikiran di Indonesia ini adalah "ubi singkong", dan tulang belulang pelanggaran HAM. Jika seluruh stakeholder bangsa ini tidak menggunakan ide republic jiwa rasional (Fichte Wissenschaftslehre), dan kemampuan intelegensia  untuk berbuat (thun), maka negara ini pelan-pelan membusuk dan hancur.***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H