Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Money

State of The Art

13 Maret 2018   01:07 Diperbarui: 13 Maret 2018   10:25 14569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

SOTA (State Of The Art)

Pada pengalaman saya sebagai promotor, kopromotor penulisan Disertasi, sering sekali  terjadi  pada saat ujian tertutup. Ujian ini adalah tahap sebelum di promosikan menjadi doktor baru. 

Seperti pada umumnya suasana ujian adalah dialog tesis, anti tesis, sintesis, dapat menimblkan pro kontra sampai ada tim penguji, dan tim promotor tidak mampu menahan rasa kecewa pada promovendus saat ujian tertutup naskah disertasi (UND). Alasan rasa kecewa adalah riset disertasi tidak ada rigoritas, dan benang merah kerangka pemikiran dan SOTA (State-Of-The-Art). 

Dengan nada sinis dikatakan kepada promovendus, bahwa sebelum sidang promosi terbuka menjadi doktor wajib merevisi, memperbaharui pendasaran logikanya sehingga memenuhi kaidah positivism, sampai neo positivism, bahkan melampaui da nada keberanian berpikir sendiri. Wajar ada pada kasus tertentu ujian UND gagal tidak memenuhi syarat.

Jangan sampai satu angka atau satu hurup tulisan salah tempat, dan salah makna, semua kesalahan akan disensor supaya lulus dari kesalahan. Bukan hanya itu tetapi kata, huruf liar, atau angka liar salah makna, salah ketik tidak bisa terjadi. Yang lebih gawat dalam 1 tahun terakhir tidak boleh mengutip pendapat orang lain artinya copy faste harus 0%, dan beberapa kampus  ada  5% masih didapat diterima. 

Semua teori harus dibahasakan sendiri, ditafsir sendiri, di uji sendiri, dan sensor 10 tim penguji, dan promotor. Jika tidak valid maka ujian ulang, atau  revisi selama 3 bulan perbaikan jika gagal terpaksa harus pulang kampung. 

Tiga orang oponen akhli atau lebih, dengan teliti menyatakan  disertasi ini  layak  atau tidak, memalukan kaidah akademik atau tidak, bahkan dinyatakan tidak paham kebenaran ilmu. Kemudian sekretaris sidang menjadwal waktu yang panjang untuk merevisi "grand theoria"  supaya ada novelty atau novum baru teori temuan sang promovendus.  Pada sidang tesis, dan skripsi juga sering lontaran kata-kata yang membuat saya menarik nafas panjang, dan berusaha bijak dalam semua kondisi.  

Dan jangan coba-coba membuat daftar pustaka, tetapi tidak dikuasi, bukan sekedar dibaca, apa yang ada didafar pustaka harus dapat di narasikan dengan logika yang anda tulis.

Pertanyaannya  mengapa pada ujian promovendus tertutup (UND) disertasi, perdebatan ilmu merupakan peperangan paling puncak untuk mencari, mengusahakan, membatalkan, dan menyatakan kebenaran ilmu. Seolah-olah di rajam pisau akademik paling sakti, yang mematikan semua argumentasi, atau mengapa semacam pencarian misionaris Santo Santa kekudusan Ilmu di proses pada saat UND. Atau roh saintifik  apa sehingga ilmu saling dipertontonkan melampaui batas, sampai menemukan kebenaran sebenarnya paling benar paling akhir. 

Bisa dibayangkan minimal 7  sampai 10 Professor atau minimal Doktor senior  menguji validitas dalam waktu yang sama. Bahkan 1 professor mampu menguasi 12 tipe lintas ilmu, sama dengan 120 tipe ilmu di adu dalam moment yang sama. Semua  unsur-unsur subjektivitas  ditanggalkan demi objektivitas disebut Fully  Novum Organum  Scientiarum  ('new instrument of science') atau didalam tradisi disebut SOTA. 

Lalu apa sebenarnya makna SOTA itu. Jika saya tafsir dari peristiwa-peristiwa sidang UND, bahwa SOTA (State Of The Art) bukan semacam pengumpulan theoria, atau mencari memori kebenaran dan mengujinya, sebaliknya menemukan kebenaran, dan terus menerus mencari perbedaan, atau semacam diagnosis, menambah pada pengulangan yang sama pada yang berbeda, dan membedakan pada tanda diskursusnya, sambil mengkritik keistiwaan otoritas kebenaran dominan, dan membuat kebenaran pinggiran, kemudian menggeser paradigm lama, dengan novelty yang kekinian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun