Rabu sore, 24 Mei 2023, bunyi pesan WhatsApp terdengar di telepon genggam saya. "Pa, tolong beliin koran yang ada rubrik dan opininya", pesan singkat yang ternyata dikirimkan oleh anak saya. Tampaknya ada tugas yang diberikan dari sekolahnya.
Selepas membaca pesan itu, pikiran saya lantas menerawang dan mencoba mengingat-ingat tempat penjual koran di sekitar Pringgolayan, Banguntapan, Bantul. Bukan hal gampang untuk mencari lapak-lapak penjual koran saat-saat sekarang.
Terjangan paparan internet dan meluasnya pengguna gadget membuat bisnis lapak penjual koran seakan mati suri.
Kembali ke lamunan saya perihal tempat penjual koran. Terekam di memori, ada dua penjual koran yang terdekat dari rumah. Pertama, di Jalan Garuda, Pringgolayan dan satunya lagi di sekitar Kotagede.
Seiring dengan desakan anak saya di rumah untuk segera mencari koran, sayapun segera meluncur ke arah selatan, bermaksud menuju ke daerah Kotagede. Dalam hati, saya yakin penjual koran yang di Jln. Garuda pasti sudah tutup karena hari sudah malam.
Ke arah Kotagede melintas dari Jln. Sentonorejo dan hampir mencapai pertigaan Jln. Garuda, di antara remang-remang lampu penerang jalan raya, tak sengaja saya menatap deretan koran yang dipajang di pinggir jalan.
Rasa penasaran membuat saya hampiri tempat itu. Sepi, tak ada satu orang pun yang menunggui di situ. Yang terlihat cuma tiga eksemplar koran, dijepit dengan penjepit kertas yang sudah karatan dan digantung pada sebuah kawat yang dihubungkan antara sebuah batang pohon dan tiang jaringan telepon.
Pak Puji
Sempat bingung melihat kondisi yang sepi, setelah memarkirkan motor, saya berinisiatif mendatangi rumah warga yang letaknya dekat tempat koran tersebut. Dalam hati saya berujar, "Wah, pasti penjual koran itu rumahnya di sekitar sini aja". Ternyata saya keliru.