Kepala Sekolah Dasar Top Hill di St. Elizabeth, Jamaika pernah berkomentar tentang Rushawn, "Secara akademis, dia tidak berprestasi, dan dia berada di tingkat sosial ekonomi terendah, tetapi karena dia ingin menulis dan menyanyikan lagunya sendiri, dia memutuskan untuk belajar membaca."
"Ada kepolosan dalam suaranya. Aku ingin tahu apakah dia tahu berapa banyak hati yang telah dia sentuh? Lagu ini membuat saya menangis hampir setiap kali saya mendengarkan," komentar seorang pengguna YouTube.
Guru kelas saat Rushawn di sekolah dasar, pernah mengatakan bahwa meskipun terkadang Rushawn tidak punya sepatu untuk dipakai ke sekolah atau uang untuk membeli makan siang, Rushawn dan saudara laki-lakinya tetap berupaya ke sekolah, agar Rushawn bisa bernyanyi untuk teman sekelasnya.
"Ketika dia mulai bernyanyi, para siswa tertarik padanya, dan itu memotivasi dia. Teman-teman sekelasnya akan menggunakan meja sebagai drum," pungkas sang guru kelas.
Nrimo dan Rasa Syukur
Tak sekadar urusan nada dan irama, video 'The Kiffness' dan Rushawn ternyata memberi pesan yang kuat pula lewat penggalan lirik-liriknya. Â Lagu tersebut punya resonansi untuk membangkitkan semangat orang, memberi motivasi tentang sebuah penerimaan dan rasa syukur atas apa pun yang dialami.
Jika penasaran, silakan disimak terjemahan lirik lagu tersebut, sekaligus bisa ditonton video 'The Kiffness' dan Rushawn yang diulas sejak awal tadi.
Tuhan, aku berterima kasih atas sinar matahari
Terima kasih untuk hujan
Terima kasih atas sukacita
Terima kasih untuk rasa sakit
Ini adalah hari yang indah
Ini adalah hari yang indah