Mohon tunggu...
Bala Seda
Bala Seda Mohon Tunggu... Guru - Kawannya Oemar Bakri

Kubersyukur pada-Mu

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Antara "Olah Raga" dan "Olahraga"

18 Desember 2020   13:53 Diperbarui: 27 April 2021   07:45 10706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perbedaan kata "olah raga" dan "olahraga". | pexels

Dalam keseharian masyarakat, masih banyak orang yang keliru memakai kata tidak baku dalam suatu penulisan maupun percakapan, misalnya: 

kaca mata = kacamata
sapu tangan = saputangan
kerjasama = kerja sama
terimakasih = terima kasih
ijin = izin
praktek = praktik
sekedar = sekadar
resiko = risiko

Beberapa kata di atas (yang dicoret) adalah contoh kosakata yang tergolong sebagai "kata tidak baku", yang tidak sesuai dengan ketentuan maupun kaidah tata bahasa Indonesia.  

Ada beragam alasan kenapa suatu kata digolongkan sebagai kata tidak baku, misalnya dalam hal proses pembentukan kata, penyerapan kata, faktor kosakata bahasa daerah, adanya permintaan atau kesepakatan, dan sebagainya.

Nah, sesuai judul tulisan ini, ada hal unik dari kata "olahraga". Apa hal menariknya?

Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa ini ada kaitannya dengan perhelatan olahraga di tanah air. Tahun 1948, tepatnya tanggal 9-12 September di kota Surakarta (Solo) digelar sebuah event olahraga tingkat nasional yang lazim disebut Pekan Olahraga Nasional (PON). Peristiwa ini penuh histori, karena merupakan PON pertama yang diadakan di Indonesia.

Selain itu, ada cerita tersendiri di balik pemberian akronim "PON" itu. Konon, pada saat itu nampaknya masyarakat masih terbiasa menggunakan kata atau istilah "olah raga". Kondisi itu membuat pada awalnya sempat muncul istilah Pekan Olah Raga Nasional dan disingkat menjadi "PORN".  

Menyadari bahwa akronim PORN itu berkonotasi negatif maka kemudian para tokoh olahraga waktu itu mengusulkan dan meminta agar yang dipakai adalah kata "olahraga" dan bukan "olah raga".

Itulah sebabnya kenapa kemudian istilah yang disepakati adalah Pekan Olahraga Nasional (PON). Sejak saat itu kata "olahraga" mulai dipakai dan digolongkan sebagai kosakata baku dalam bahasa Indonesia. Mari kita membiasakan diri menggunakan kosakata baku dalam percakapan maupun penulisan.

Salam olahraga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun