Mohon tunggu...
arief sitohang
arief sitohang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penggiat monoisme

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rudi Rubiandini Tertangkap, Kernel Oil dan Partai Demokrat Berikutnya

22 Agustus 2013   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:58 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Kompas.com"][/caption] Jika KPK sampai turun tangan, sudah pasti kasus korupsi yang sedang berusaha diungkap termasuk skala besar; bahkan biasanya melibatkan nama-nama besar di panggung politik Indonesia. Lalu ketika Rudi Rubiandini ditangkap KPK, siapa saja yang terlibat di sekitarnya? Satu hal yang pasti adalah Rudi Rubiandini tidak akan mau menanggung semua tanggungjawab ini sendirian. Istilahnya 'Justice Collaborator', demi penghapusan atau pengurangan hukuman, cepat atau lambat Rudi akan mulai 'buka suara' meski mungkin akan ada beberapa nama yang tetap berusaha dia lindungi. Satu nama yang sudah pasti "kena" adalah perusahaan Kernel Oil yang terbukti telah mentransfer uang ke Rudi. Bambang Widjojanto, wakil ketua KPK bahkan menyebutkan bukti tersebut tidak bisa dibantah oleh Petinggi Kernel Oil, Simon Gunawan Tanjaya. Sumber Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, dari pengakuan salah satu tersangka diketahui bahwa pemberian uang sebesar US$300 ribu dari Simon kepada Rudi terjadi pada Juli 2013. "Kemudian kita cari di rumah Rudi, ditemukan lagi uang US$90 ribu dari penggeledahan dan diduga merupakan bagian dari US$300 ribu tadi. KPK meyakini uang itu dari Simon. Uang Simon dari siapa sedang kita telusuri," kata Johan. Johan menyatakan pihaknya menduga uang yang diterima Rudi selain yang US$700 ribu bukan berasal dari Simon. Oleh karena itu, KPK kemudian mendalami dan mengembangkan kasus ini dari sisi pemberi dan penerima lainnya. "Kita meyakini bahwa uang-uang yang di luar US$700 ribu itu bukan dari Simon. Ada dugaan tersangka RR (Rudi Rubiandini) ini juga menerima pemberian dari pihak lain. Tapi belum ada kesimpulan, sekarang sedang didalami oleh KPK berkaitan dengan uang-uang yang ditemukan dari penggeledahan," ungkap dia. Sumber KPK pun menggeledah sejumlah tempat untuk mendalami kasus suap ini, antara lain kediaman para tersangka, kantor SKK Migas, kantor PT Kernel Oil di SCBD, dan  ruang Sekjen ESDM. Terbukti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah uang di Ruang Sekjen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Uang tersebut ditemukan dalam pecahan dolar Amerika Serikat (AS). "Ada beberapa temuan, selain dokumen dalam penggeledahan, penyidik juga menemukan uang 200 ribu dolar AS di Ruang Sekjen ESDM," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP. Sumber Memang, kabarnya Rudi disebut-sebut juga ikut 'menyetor' sejumlah dana yang ditengarai untuk acara konvensi yang akan dilaksanakan oleh partai demokrat (PD). Tridianto, mantan ketua DPC Cabang Cilacap, Jawa Tengah, Partai Demokrat (yang juga loyalis Anas Urbaningrum) meyakini hal tersebut. "Kernel Oil merupakan anak perusahaan PT Tripatra dan menginduk di PT. Indika Energy. Nah, Vice Presiden PT indika Energy kan Wisnu Wardhana yang kini jadi komite konvensi Demokrat. Jadi sangat jelas dan terang kalau suap di SKK  Migas ada hubungan nya dengan pendanaan konvensi Demokrat dan itu tugas KPK untuk mengungkapnya," jelas Tridianto. Sumber Jero Wacik dan Partai Demokrat jelas punya PR besar, minimal untuk menjelaskan: uang dolar itu milik siapa dan akan dipergunakan untuk tujuan apa. Sebab dana operasional di setiap kementerian dan lembaga tak menggunakan mata uang dolar, melainkan Rupiah. Sumber Kasus-kasus besar yang melibatkan 'partai biru' ini memang seolah tidak ada habisnya. Sebut saja suap penganggaran proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional, korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang, hingga kasus Century. Semoga seluruh kasus ini bisa diusut hingga tuntas, minimal tidak hilang ditelan bumi atau ditutupi dengan kasus-kasus lainnya. Karena kita tahu Partai Demokrat pasti akan melakukan segala upaya untuk buying time, terutama jelang konvensi. Berikut sejumlah barang yang disita KPK terkait kasus SKK Migas: Rudi Rubiandini 1. Uang US$400 ribu (rumah) 2. Uang Sin$127 ribu (rumah) 3. Uang US$90 ribu (rumah) 4. Uang US$350 ribu (deposit box Bank Mandiri) 5. Uang Sin$60 ribu (brankas) 6. Uang US$2.000 (brankas) 7. Emas 180 gram (brankas) 8. Motor gede merek BMW Deviardi alias Ardi 1. Uang US$200 ribu Sekjen ESDM Waryono Karno 1. Uang US$200 ribu (Diduga terkait proyek gas Husky)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun