Mohon tunggu...
balap lumpat
balap lumpat Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, hanya orang biasa yang sedang belajar menulis. Tidak menyukai praktek-praktek plagiarisme, Tidak menyukai pemikiran yang provokatif dan agitatif. Menyukai ilmu pengetahuan, sejarah, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Guling" yang Menakutkan!

16 Oktober 2010   18:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Guling" apa yang menakutkan, ayo?

Kambing Guling, Tukar Guling, Guling(denotasi)? Ah basi, biasa aja.

Menggulingkan presiden? Wah itu baru ngeri, tapi kok halus banget ya bahasanya.

Kalau dulu, jangankan presiden. Kalau melawan "aparat-aparat" nya saja sudah dikatakan makar, subversif, tapi kok sekarang cuman "guling". Hehe.

Malas rasanya, setiap mau evaluasi kerja presiden dan para mentri dikabinetnya. Selalu saja muncul isu basi seperti ini. Kenapa disebut basi, karena menurut saya kalau bikin isu sekalian yang wah, seperti teroris, bencana, korupsi, dkk.

Kalau mau isu "menggulingkan" ganti kata dasarnya yang lebih sangar seperti yang saya tulis diatas(ingat jadul).

Kalau memang mau "menggulingkan" yang serius sekalian jangan hangat-hangat tahi ayam. Panas di awal melempem di akhir. itu juga bukannya buat evolusi apalagi revolusi, cuman buat "nampang di media doang" istilah kerennya pencitraan.

aduh kasian si guling dijadikan kambing hitam oleh bantal yang merasa terdzalimi karena guling lebih populer. Padahal kan cuman pelengkap aja tuh guling, istilahnya biar afdol tidur pake bantal dan guling.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun