Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dekat dengan Kratom, Tanaman Herbal yang diusulkan BNN sebagai Narkotika Golongan 1

14 Maret 2024   19:01 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:55 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatian : Dalam menjaga privasi narasumber dan kemananan tanaman kratom, penulis menyamarkan nama dan tidak mendetailkan nama desa tersebut.

Kratom, atau Mitragyna speciosa, adalah tanaman herbal yang telah lama dimanfaatkan di Asia Tenggara, terutama di Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Perdebatan seputar status hukumnya dan dampak kesehatannya semakin memanas, terutama setelah direkomendasikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk dimasukkan ke dalam kategori narkotika Golongan I.

Meskipun memiliki klaim khasiat medis dalam meredakan nyeri dan meningkatkan energi, penelitian tentang potensi ketergantungan dan efek samping negatif juga menjadi sorotan. Di tengah perdebatan ini, penelitian ilmiah terus dilakukan untuk memahami potensi manfaat dan risiko dari kratom. Namun, penting bagi masyarakat untuk memahami dengan komprehensif tentang tanaman ini, termasuk potensi manfaat dan risiko yang terkait, serta perkembangan regulasi dan penelitian terkini.

Percakapan "Hijau"

Kratom yang menjulan tinggu (Dokumen pribadi)
Kratom yang menjulan tinggu (Dokumen pribadi)

Babeh (55) adalah warga lokal pemilik rumah sewa, tempat penulis bermalam. Sebagai tuan rumah, ia cukup ramah dan santun kepada setiap tamunya. Kepulan asap kretek dan kopi pahit mengantarkan penulis dan pria berambut putih berbincang hangat layaknya kawan lama.  Sambil menyeruput, Babeh menurunkan nada bicaranya kepada penulis.

"Disamping rumah ada tanaman herbal, cuman saya tidak cerita ke anak muda takut disalahgunakan," celetuk Babeh.

"Ganja atau Kratom pak," sahut penulis.

"Kratom, oleh-oleh dari Kalbar (Kalimantan Barat). Kini tingginya mencapai 3 meter," Ungkap pria berambut putih.

Tanaman kratom itu tumbuh kokoh di pekarangan. Daunnya berguguran dan mengering di bawah pohon usai tersengat sinar matahari. Tak satupun warga desa mengetahui bahwa tumbuhan yang masih satu keluarga dengan kopi merupakan  Mitragyna Speciosa, tanaman yang memiliki kandungan analgesik (Pereda nyeri) dan  Antidepresan (Penenang). Babeh khawatir, jika tanaman tersebut disalah gunakan pemuda maupun masyarakat. Itu sebabnya ia memilih tidak menceritakan tentang tanaman ajaib tersebut.

"Jika anak muda disini tau efek kratom, dikhawatirkan pohon yang ia rawat akan habis dipetik oleh pemuda disini," Ucap Babeh sambil terkekel-kekel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun