Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perayaan Imlek di Indonesia dari Masa ke Masa

25 Januari 2020   06:39 Diperbarui: 25 Januari 2020   06:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 05.42

Ada sedikit celah cahaya sang surya yang muncul di ufuk timur yang membangunkan kembali Bulungan pada pagi ini.

Sabtu, 25 januari 2020 yang di mana seluruh masyarakat etnis tionghoa yang ada di seluruh dunia merayakan Tahun baru china atau biasa kita kenal dengan Imlek. Perayaan tersebut selalu di meriahi dengan warna merah, tarian barongsai, serta lampion. Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek merupakan moment yang tepat untuk bisa berkumpul bersama keluarga, hingga membagikan angpao kepada sanak saudara.

Namun kemeriahan Imlek saat ini sangat berbanding terbalik dengan perayaan imlek pada masa-masa sebelumnya, bagaimana tidak, sejak di terbitkan Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1967 Tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China. yang dalam peraturan tersebut presiden Soeharto kala itu menginstruksikan agar Selurh etnis Indonesia yang berada di wilayah hukum Indonesia agar tidak merayakan pesta agama dan istiadat china  dan dilakukan secara tidak mencolok di depan umum , melainkan dilakukan dalam lingkungan keluarga.

Dari instruksi tersebut, berdampak pada perayaan tahun baru China pada saat itu menjadi sepi dan tidak semeriah  yang terjadi pada ahkir-ahkir ini.
Setelah lengsernya pemerintahan Suharto pada tahun 1998, Presiden Gus Dur Mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, kepercayaan, dan adat istiadat China. Yang di tetapkan pada tanggal 17 januari 2000 oleh Gus Dur yang kala itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.setelah keputusan presiden keluar,dan Megawati  sukarno putri, presiden ke 5 republik Indoenseia lah yang menyempurnakan keputusan Gus Dur dengan menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional  pada 2003.

Dokpri
Dokpri
Lewat keputusan presiden tersebut, Masyarakat Tionghoa bisa kembali bernafas lega akan keputusan tersebut. Semenjak itu dan sampai saat ini terlihat di setiap perayaan tahun baru China di warnai dengan segala macam-macam kemeriahan yang menambahkan semaraknya suasana Imlek tersebut.

Suasana sukacita imlek pun turut di rayakan oleh masyarakat indonesia, dengan berkunjung rumah masyarakat Tionghoa sehingga menambah kesan persaudaraan semakin erat didalamnya

Selamat Hari Raya Imlek 2020.
Gong XI fa Cai .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun