Dilihat pada gambar Sumber3, itu lah gambaran angkot Surabaya. Gambarkan sendiri bagaimana baiknya, saya tidak akan menggambarkannya di sini. Karena nanti ada pihak-pihak yang tersinggung. Maaf, ini bukan ajang untuk menjelek-jelekkan sesuatu, tetapi hanya gambaran.
Sesuatu pasti ada Plus dan Minusnya. Di Padang, angkutan yang laris manis adalah angkot, digunakan dari kalangan highclass sampai endclass. Justru angkutan yang notabene eksekutif seperti Taxi, sedikit sekali peminatnya. Malahan, Taxi berlabel Blue Bird "Burung Biru" baru launching bulan Maret 2013 di Padang. Di Surabaya, taxi justru meraja lela, banyak sekali, dan terlihat taxi juga laris manis. Kebanyakan warga suka pakai taxi, termasuk saya ketika di Surabaya.
Owh, ya... hampir lupa! Angkot dipadang mempunyai trayek menuju ke Hilir yang sama, artinya semua jenis angkot menuju pada titik yang sama, yaitu Pasar Raya Padang yang berada di pusat Kota Padang. Jadi, kita tidak akan bingung tujuan akhir dari angkot, karena semua sama. Dan juga, setiap angkot dengan tujuan yang berbeda mempunyai warna yang berbeda pula. Jadi, untuk angkot tujuan tertentu, liat saja warnanya. Berbeda dengan angkot Surabaya, kebanyakan warnanya sama meskipun tujuan berbeda, tetapi yang menandakan adalah kode angkot, misalnya dari Keputih ada angkot Line S, P, O dan WK, dan setiap kode mempunyai Hilir yang berbeda-beda.
Itu semua bisa diwajari karna SURABAYA KOTA TERBESAR NO.2 se INDONESIA dan PADANG mungkin TERBESAR NO.20
BERKUNJUNGLAH KE PADANG, KOTANYA AMAN, NYAMAN, RELIGIOUS DENGAN BUDAYA ALAM MINANGKABAU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H