Mohon tunggu...
Bakso Tumpah
Bakso Tumpah Mohon Tunggu... Lainnya - Layanan Kesehatan Batin

Lahir di Panci Besar, setelah dibuat bulat oleh empunya. Dan yang terpenting, ia sudah mandi besar sebelum pergi salat jumat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tugas Angin

13 Februari 2021   23:30 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:42 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tugas Angin, 1

Kalau tugas angin adalah menyampaikan rindu seseorang. Berarti, Tuhan, menciptakan rindu agar manusia tetap merasa nyaman hidup di dunia ini. Di antara banyak manusia yang merasa kegerahan karena tidak lagi ditunggu kedatangannya.


Tugas Angin, 2

Aku merasakan angin segar masuk dari jendela kamarku yang terbuka.
Dan sebelum angin itu pergi jauh: aku mencoba memanggilnya.
Angin yang sudah siap melaksanakan tugas berikutnya
kembali meluncur ke arah sumber suara itu berada.

Dari kejauhan sayup-sayup terdengar suara angin mendesah,
"Manusia memang selalu merepotkan saja." Ujarnya ketus.

Kelengangan ini memberikan kesempatan untuk berdialog dengan angin.

Mengapa belakangan ini, banyak angin yang berkunjung ke kamarku?
Angin yang mendengar isi hatiku seketika tertawa. Waktu ia tertawa,
aku melihat semilir angin sejuk berputar-putar di area kamarku.

"Sebenarnya ada banyak orang yang senantiasa merindukanmu.
Hanya saja kau terlalu sering berada di keramaian kota, sampai-sampai angin susah mencarimu dan telat menyampaikan rindu itu.
Ketika tiba padamu, rindu itu telah tercampur polusi, suara klakson, dan dengus nafas frustasi pengendara yang menatap macet di hadapannya. Hanya saja kau tidak bisa memakluminya." Entah mengapa aku menjadi tersipu malu mendengar gurauan itu.

Dan, untuk kedua kalinya angin tertawa
setelah merasa tugas yang dikerjakannya maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun