Tugas Angin, 1
Kalau tugas angin adalah menyampaikan rindu seseorang. Berarti, Tuhan, menciptakan rindu agar manusia tetap merasa nyaman hidup di dunia ini. Di antara banyak manusia yang merasa kegerahan karena tidak lagi ditunggu kedatangannya.
Tugas Angin, 2
Aku merasakan angin segar masuk dari jendela kamarku yang terbuka.
Dan sebelum angin itu pergi jauh: aku mencoba memanggilnya.
Angin yang sudah siap melaksanakan tugas berikutnya
kembali meluncur ke arah sumber suara itu berada.
Dari kejauhan sayup-sayup terdengar suara angin mendesah,
"Manusia memang selalu merepotkan saja." Ujarnya ketus.
Kelengangan ini memberikan kesempatan untuk berdialog dengan angin.
Mengapa belakangan ini, banyak angin yang berkunjung ke kamarku?
Angin yang mendengar isi hatiku seketika tertawa. Waktu ia tertawa,
aku melihat semilir angin sejuk berputar-putar di area kamarku.
"Sebenarnya ada banyak orang yang senantiasa merindukanmu.
Hanya saja kau terlalu sering berada di keramaian kota, sampai-sampai angin susah mencarimu dan telat menyampaikan rindu itu.
Ketika tiba padamu, rindu itu telah tercampur polusi, suara klakson, dan dengus nafas frustasi pengendara yang menatap macet di hadapannya. Hanya saja kau tidak bisa memakluminya." Entah mengapa aku menjadi tersipu malu mendengar gurauan itu.
Dan, untuk kedua kalinya angin tertawa
setelah merasa tugas yang dikerjakannya maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H