Mohon tunggu...
Bakrie
Bakrie Mohon Tunggu... Relawan - Happy is simple

اليقين لايزول بالشك

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Busa'e Sang Penakluk Tanah Liat di Desa Blu'uran

15 Juli 2022   12:14 Diperbarui: 15 Juli 2022   12:15 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang petani yang selalu sabar dalam menghadapi cobaan dalam bertani seperti gagal panen. yang dulu hanya menjadi kuli bangunan kemudian pergi merantau ke Malaysia selama 5 tahun. untuk bekerja, kemudian beliau kembali bertani dan menjadi kepala keluarga, ya nama beliau adalah Busa'e. Beliau mempunyai 6 anak. Beliau memiliki pandangan hidup yang penting sehat anak bisa sukses, karena motivasi itu lah ia selalu bekerja banting tulang untuk menghidupi keluarganya. 

Ia tamatan dari sekolah SD N 4 Karang Gayam, ia tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena faktor ekonomi, sehingga setelah lulus dari Sekolah, ia berinisiatif ntuk membantu orang tuanya bertani, sampai ia menikah dengan Amma. Ia membina rumah tangga yang harmonis dengan istrinya dan mempunyai 6 anak, diantaranya anak pertama, anak ke empat dan kelima yang tinggal di Jakarta, anak kedua dan ketiga tinggal di Madura. Anak ke enam tinggal di Tahunan dan sedang menempuh Studi Strata 1 di UNISNU Jepara. Semua anaknya dididik dan dibekali ilmu seadanya dari Busa'i. Ia mempunyai motivasi " Aku tamatan Sekolah Dasar tidak apa-apa, akan tetapi anakku jangan sampai ada yang sama sepertiku". Selalu menjadi cerminan bagi semua anaknya, menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi semua orang.

Busa'i terus bekerja untuk masa depan anaknya, dan tidak mau membebani anaknya, ia pindah ke Sidoarjo bersama istrinya dan bekerja di Sidoarjo tepatnya di Puspa Agung, hanya bertahan kurang lebih 6 tahun, ia kembali ke Madura lagi untuk bertani di lahannya sendiri yang ditanami tembakau, sayur dan juga buah, ia di Madura tinggal bersama anak dan cucunya. 

Busa'e selalu berpesan kepada anak-anaknya "Jangan pernah tinggalkan kewajiban dan tanggung jawab yang ada, karena hidup dan mati tidak ada yang tahu, oleh karena itu selalulah tiiihbersyukur walaupun hidup penuh cobaan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun