Meninggalnya Prof. Dr. Hamka Haq, MA. menjadi kabar duka bagi pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat PERTI khususnya PERTI Sulsel. Berbagai kenangan kembali muncul ketika mantan anggota DPR RI ini berinteraksi dengan sahabat dan orang-orang yang dikenalnya.
Bagi orang yang mengenalnya, Hamka Haq, adalah sosok pekerja keras, disiplin, loyal, dan mampu diandalkan. Sifat ini muncul bila melihat sepak terjangnya di berbagai kegiatan yang pernah dilakukannya.
Salah seorang sahabat Hamka Haq, Sekretaris PD PERTI Sulsel, DR. Amiruddin Kadir, M.E.I, menjelaskan, Prof. Hamka Haq adalah mantan pengurus PD. PERTI Sulsel periode 1987-1990. Waktu itu PERTI Sulsel dipimpin oleh Prof. Dr. H. Syaharuddin Kaseng, mantan Rektor IKIP/UNM.
"Beliau perintis berdirinya Pondok Pesantren Modern Tarbiyah Islamiyah Palleko Takalar bersama Drs. H. Gazali," kata Amiruddin Kadir.
Hamka Haq juga pembina Pesantren Tarbiyah Islamiyah bersumber dari Yayasan Ranggong Daeng Romo yang dibentuk oleh keluarga besar Kolonel Sibali.
"Isteri beliau Ketua Persatuan Wanita Tarbiyah pertama Sulsel," jelas Amiruddin Kadir.
Kepedulian Hamka Haq pada pengembangan pesantren sangat tinggi. Hamka selalu mengatakan, sejak kecil hidup di pesantren. Jadi seluk beluk pesantren dirinya sangat paham.
Menurut Hamka Haq, ada dua persoalan di pesantren yang perlu perhatian lebih yakni, hak anggaran dan hak status sosial.
Hal paling umum status sosial. Bagi Hamka Haq, status sosial pesantren tidak perlu mengikuti keseragaman dengan lembaga pendidikan lainnya. Biarkanlah pesantren mempertahankan nilainya sendiri sebagai bentuk ciri khasnya.
Hamka Haq mengawali karier sebagai PNS Departemen Agama Sulsel 1976 sd 1993. Pada 1993, Hamka Haq menjadi dosen IAIN Alauddin Makassar. Kariernya terus berlanjut sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin Makassar 2000-2002.